Jendelakaba.com — Digitalisasi memungkinkan destinasi pariwisata mempromosikan diri mereka secara efektif melalui platform online dengan menggunakan media sosial. Ungkap Dr.H.Fadli Zon, S.S., M.Sc. (Anggota Komisi I DPR RI) dalam webinar Ngobrol bareng legislator “Starategi Era Digital dalam Mengembangkan Sektor” Selasa (11/7/2023)
Fadli Zon juga menyebutkan “Ini dapat membantu destinasi pariwisata didalam menciptakan Citra positif dan menarik minat wisatawan sehingga mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi, selain meningkatkan kualitas terhadap destinasi digitalisasi juga memiliki peran penting sebagai alat menggali potensi daerah baru dan meningkatkan daya tarik destinasi daerah tersebut”.
Yanuardi Syukur, S.Sos, M.Si (Peneliti Center for Strategic Policy Studies (CPSP) SKSG UI) selalu pemateri ke dua mengatakan “Pengembangan wisata Indonesia mencangkup infrastruktur digital, data dan analitik, kolaborasi industri, digitalisasi layanan wisata mengembangkan ekonomi lokal, diversifikasi produk wisata dan keamanan dan kebersihan”.
Contoh bisnis wisata di era digital yaitu marketing sebagai konten kreatif dan menarik di media sosial,Kemitraan yaitu bermitra dengan pemerintah komunikasi dan influencer dan yang terakhir Solidaritas tim yaitu tim yang saling melengkapi sesuai bidangnya. Lanjutnya
Yuliandre Darwis, pH.D ( Ketua Dewan Pakar ISKI) juga memaparkan Jumlah kunjungan wisata Indonesia pada bulan Desember 2022 mencapai 895,12 ribu kunjungan. Meningkat 447,08%.
“Kondisi peningkatan wisatawan ke Indonesia tentu menjadi angin segar setelah pandemi”. Lanjutnya
Kunci utama para pelaku Pariwisata dan Ekonomi kreatif bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi inovasi dan kolaborasi yang baik melalui digital tourism. Digital tourism secara tidak langsung membuat masyarakat semakin melek dan ikut beradaptasi perkembangan teknologi. Katanya lagi***
