HMI Cabang BABEL Sukses Gelar Kegiatan Mimbar Aspirasi Bangka Belitung-“MARAS BABEL”

PANGKALPINANG, jendelakaba.com-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangka Belitung Periode 2024-2025 Sukses Laksanakan Program Kegiatan Mimbar Aspirasi Bangka Belitung (MARAS BABEL) Pada, hari Kamis, (31/10/24).

Pada kegiatan yang mengangkat tema “Menelaah Dampak Ekologi dan Ekonomi Tambang Timah Terhadap Masyarakat di Desa Batu Beriga. Akankah Masyarakat di Desa Batu Beriga Sejahtera Pasca Tambang?”, di Caffe Ropang 2 (dua) Jl. Balai, Kota Pangkalpinang tersebut dihadiri oleh narasumber dari berbagai instansi dan masyarakat desa Batu Beriga yaitu Ketua Komisi 1 (satu) DPRD Provinsi Bangka Belitung sekaligus Ketua Panitia Khusus (Pansus) yang dibentuk untuk menangani permasalahan tambang di Desa Batu Beriga yakni Pahlevi Syahrun, perwakilan Dinas Kelautan Provinsi Bangka Belitung Wayono, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bangka Belitung Edi Kurniadi, Perwakilan Masyarakat desa Batu Beriga Prasetya Jorgi, dan satu narasumber tidak hadir dan tidak ada perwakilan dari PT. Timah Tbk. Kegiatan tersebut juga dihadiri 90 peserta tamu undangan dari berbagai Organisasi Kepemudaan, Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa serta berbagai elemen masyarakat.

Menurut ketua pelaksana, kegiatan tersebut yakni Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Riki Hardianto. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian HMI Cabang Bangka Belitung, dalam upaya mencari solusi terhadap permasalahan Tambang Timah yang masuk kedalam IUP PT. Timah Tbk di laut desa Batu Beriga yang mana menimbulkan reaksi penolakan dari masyarakat desa Batu Beriga yang khususnya masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan di laut desa Batu Beriga tersebut.

“kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian HMI Cabang Bangka Belitung terhadap masyarakat, dalam upaya mencari solusi terhadap permasalahan Tambang Timah yang masuk kedalam IUP PT. Timah Tbk di laut desa Batu Beriga yang mana menimbulkan reaksi penolakan dari masyarakat desa Batu Beriga yang khususnya masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan di laut desa Batu Beriga tersebut”, ujar Riki Hardianto

Asep Muldani, Ketua Umum HMI Cabang Bangka Belitung juga menerangkan bahwa program kegiatan “MARAS BABEL” ini bukan program yang hanya berfokus pada isu tambang timah saja, namun program tersebut juga bertujuan menjadi wadah diskusi dalam permasalahan-permasalahan yang muncul di masyarakat dan diharapkan dapat menggali lebih dalam terkait permasalahan yang ada di masyarakat sehingga lebih terang benderang problem apa yang mejadi polemik di masyarakat, dapat menjadi tempat mediasi terhadap permasalahan masyarakat atau instansi di Bangka Belitung dan dapat menjadi tempat mecari solusi dalam memecahkan permasalahan yang hadir didalam masyarakat Bangka Belitung.

Namun pada kegiatan “MARAS BABEL” yang pertama kali dilaksanakan pada Kamis, 31 Oktober 2024 tersebut. Asep menyayangkan atas tidak adanya perwakilan dari PT. Timah Tbk yang hadir.

“Sangat disayangkan pada kegiatan malam hari ini Direktur Utama dari PT. Timah tidak hadir dan tidak mengirimkan perwakilan. Sehingga diskusi malam ini tidak betul-betul matang dan karena kita hanya dapat mendengar perspektif dari sisi yang bersebrangan dengan PT Timah yaitu dari perwakilan masyarakat desa Batu Beriga yang menolak pertambangan di laut desa Batu Beriga, dan selebihnya kita hanya dapat melihat dan mendengar pandangan-pandangan teoritis mengenai regulasi, ekologi dan ekonomi dari para narasumber yang hadir lainya. Sedangkan dari PT Timah sendiri sebagai pelaku industri yang memegang IUP Tambang di laut desa Batu Beriga dan sekaligus yang bersebrangan dengan kehendak masyarakat di desa Batu Beriga tidak hadir, sehingga kita tidak mendapat kan penjelasan terkait bagaimana proses dalam praktiknya PT Timah ketika akan menjalankan penambangan Timah di laut desa Batu Beriga, karena lebih dalam kita pasti akan berbicara Amdal pada IUP PT. Timah di desa Batu Beriga tersebut “, ucap Asep

Selain itu, Asep berharap kegiatan “MARAS BABEL” kedepan dapat menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah Bangka Belitung secara langsung, sehingga pemerintah Bangka Belitung juga dapat langsung berdialog bersama masyarakat.

“Tentu harapan kami program kegiatan (MARAS BABEL) ini kedepan dapat menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah Bangka Belitung secara langsung, sehingga pemerintah Bangka Belitung juga dapat langsung mendengar dan berdialog bersama masyarakatnya sehingga apa yang masyarakat inginkan juga tersampaikan langsung serta apa yang ingin disosialisasikan terhadap masyarakat oleh pemerintah Bangka Belitung juga tersampaikan intinya menjadi wadah diskusi dan berbagi informasi antara pemerintah dan masyarakat”, pungkas Asep.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *