H. Moh Arwani Thomafi (Anggota Komisi I DPR RI) hadiri webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Menjadi Netizen Cerdas, Bersama Lawan Hoax

Jendelakaba.com–Jakarta–H. Moh Arwani Thomafi (Anggota Komisi I DPR RI) hadiri webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Menjadi Netizen Cerdas, Bersama Lawan Hoax” melalui platform online zoom meeting pada Jumat, 26 Januari 2024.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan bapak H. Moh Arwani Thomafi, menyampaikan salah satu yang menjadi sisi positif dari digital adalah kita bisa menggunakan, kita bisa memanfaatkan ruang-ruang yang luas untuk pemanfaatan berbagai kegiatan-kegiatan atau transformasi digital.

Kita tahu bahwa Indonesia mengalami perkembangan digital yang luar biasa. Kita juga melihat Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang cukup mencolok perkembangan digitalnya. Dengan jumlah pengguna internet yaitu sekitar 212 juta dan telepon seluler yang luar biasa, bahkan satu orang bisa menggunakan dua atau mungkin tiga telepon seluler.

Dunia digital ini memiliki sisi positif dan juga sisi negatif. Misalnya sisi positifnya yaitu terkait dengan ekonomi, percepatan ekonomi lalu juga penguatan kapasitas waarga sehingga menjadi hal yang harus kita pertimbangkan. Sedangkan sisi negatifnya yaitu misalnya prostitusi online, judi online, dan penyebaran hoax atau informasi yang tidak benar. Dan nilah yang harus diperhatikan oleh kita semua menganai bagaimana caranya supaya bisa menjadi netizen yang cerdas untuk bisa melawan hoax atau berita bohong.

Terkait solusi-solusi yang harus dikedepankan agar digital itu betul-betul menjadi manusiawi, yaitu bisa mendorong kesetaraan warga, memudahkan interaksi sosial, lalu akselerasi informasi dan pengetahuan. Jangan sampai digital ini nanti akan memunculkan ketegangan sosial. Oleh karena itu, penting komisi 1 bersama dengan Kementerian Kominfo untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan kegiatan digital secara inklusif.

Johan Arifin, MM, salah narasumber dalam webinar menyampaikan bahwa Hoax ini adalah informasi yang tidak benar tetapi dikemas atau dibuat seolah-olah berita tersebut itu benar adanya. Ada dua jenis hoax, diantaranya yaitu hatespeech dan dan propaganda.

Hatespeech ini merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu, perorangan atau kelompok dalam bentuk memprovokasi, kemudian menghasut ataupun menghina kepada individu atau kelompok yang lain dalam berbagai aspek seperti, ras, warna kulit atau etnis, gender, perbuatan yang tidak menyenangkan seperti orientasi seksual, kemudian kewarganegaraan atau agama dan lain-lain.

Bentuk-bentuk dari hatespeech diantaranya yaitu penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, penyebaran berita bohong dan lain sebagainya. Hatespeech akan banyak muncul pada saat masa pemilihan umum dengan tujuan memberikan kesan atau memberikan statement negatif kepada sasaran-sasaran hatespeech. Sasaran dari hatespeech ini biasanya adalah pihak pemerintah, pejabat publik ataupun tokoh-tokoh Masyarakat tertentu.

Beliau membagikan Ciri-ciri hatespeech atau berita hoax yaitu sebagai berikut :

1. Berita yang disampaikan mengakibatkan kecemasan, memunculkan permusuhan dan kebencian

2. Berasal dari sumber yang tidak jelas

3. Isi pemberitaan itu tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu

4. Judul pengantarnya provokati

5. Memanipulasi foto dan keterangannya

Sedangkan propaganda merupakan serangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku masyarakat atas kelompok orang. Terdapat beberapa jenis mis dan disinformasi, diantaranya yaitu :

1. Konten yang menyesatkan

2. Parodi

3. Konten tiruan

4. Koneksi yang salah

5. Konten yang salah

6. Konten yang dimanipulasi

Narasumber lainnya, Sakta Abaway beliau mengatakan pada tahun 2019 pemilu diwarnai dengan berita-berita yang tidak benar dan menyebabkan perpecahan antar masyarakat. Hal ini tentunya mejadi komitne kita supaya pemilu ditahun 2024 ini dapat berjalan dengan baik.

Hoax atau fakenews merupakan berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja dibuat untuk menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Informasi ini dibuat dengan tujuan untuk menutup-nutupi informasi yang yang sebenarnya. Dimana kita sekarang, bahwa terdapat banyak sekali hoax atau fakenews, dan termasuk juga hatespeech di media sosial.

Untuk itu, sebelum menyebarkan atau menerima informasi kita harus mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenaran dari berita tersebut, siapa yang menyampaikan, apa isi yang ada didalamnya, dan apa tujuan informsi tersebut disebarkan. Mengenai pemilu, ada 3 hal yang menjadi tantangan pemilu ditahun 2024, yaitu hoax, hatespeech, dan hate spin. Sedangkan terkait dengan motif hoax, hatespeech, dan hate spin di pemilu ada beberapa hal yang beliau sebutkan yaitu :

1. Propaganda

2. Meresahkan warga supaya hasil pemilu tidak sah

3. Menjatuhkan lawan politik

4. Menkomodifikasi politik termasuk SARA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *