Jendelakaba.com – Anggota Komisi I DPR RI Kresna Dewanta Phrosakh dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar oleh Kominfo pada Kamis (23/2/23) mendiskusikan persoalan perkembangan dunia digital yang terhitung cepat sekali.
Sebab menurut Kresna Internet yang semakin cepat ini membawa dampak positif dan juga membawa dampak negatif. Oleh karena itu masyarakat indonesia perlu untuk meningkatkan literasi digital demi pemahaman yang yang benar terkait penggunaan internet dan sosial media.
“Dalam menggunakan internet dan sosial media maka jangan pernah membagikan data-data pribadi seperti KTP, kartu vaksin, KK dan data pribadi lainnya. Serta jangan mudah untuk mengklik link atau situs yang dibagikan kepada kita tanpa jelas asal usulnya maka perlu verifikasi terlebih dahulu sebelum menindak lanjutinya,” ujarnya.
Bahkan Kresna mengimbau agar konten-konten yang tidak baik seperti pornografi, pembunuhan, tabrak lari, pemerkosaan dan konten serupa lainnya. Hal ini akan berdampak pada masyarakat khususnya pada anak yang belum mengetahui hal tersebut sebelumnya, maka perlu kewaspadaan pada masing-masing diri masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat yang tidak memilki pemahaman akan hal itu juga ikut menyebarkan hal serupa,” pintanya.
Yanto Akademisi Unika Atmajaya, mengatakan bahwa berdasarkan kasus artinya penggunaan smartphone terlalu lama akan memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh. Penggunaan internet meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan penduduk.
“Orang Indonesia menghabiskan rata-rata 5,7 jam per hari yang digunakan untuk mengakses konten hiburan/aplikasi vidio pendek. Namun sangat disayangkan waktu untuk pendidikan sangatlah singkat,” ucapnya.
Oleh sebab itu, dirinya memberikan tips sehat dalam menggunakan smartphone dan dunia digital anatara lain kurangi durasi penggunaan, batasi penggunaan, subtitusi kegiatan online dengan ofline, lakukan olahraga, perhatikan postur tubuh, perhatikan timing penggunaan dan ukuran dan warna font.
“Adapun tips aman lainnya yaitu jangan memposting hal-hal yang berbau SARA dan jangan mudah menyebarkan data pribadi,” pungkasnya. ***
