Jendelakaba.com-Webinar “Ruang Digital Ramah Anak” yang digelar Senin, 22 September 2025, menghadirkan Anggota Komisi I DPR RI, Drs. H. Taufiq R. Abdullah, M.A.P. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital jauh lebih cepat dibanding kemampuan negara dalam mengaturnya.
Menurut Taufiq, regulasi seperti Undang-Undang ITE maupun kebijakan kementerian belum sepenuhnya mampu menjamin keamanan anak-anak di ruang digital. Salah satu contohnya adalah masih lemahnya pengawasan terhadap penjualan kartu SIM yang memungkinkan orang tidak terdata tetap bisa mengakses layanan digital.
“Kalau hanya mengandalkan negara, maka anak-anak kita akan menjadi korban. Peran orang tua menjadi kunci utama,” ujarnya dalam acara yang berlangsung secara daring pada Senin, 22 September 2025 itu.
Ia menekankan bahwa orang tua tidak cukup hanya melarang anak bermain gadget, melainkan harus membekali diri dengan literasi digital agar mampu mengarahkan penggunaan teknologi secara tepat. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, DPR, atau KPAI. Yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Maka, orang tua harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan ruang digital ramah anak,” tambahnya.
Taufiq juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Negara, katanya, sudah berupaya, tetapi tanpa keterlibatan aktif orang tua, risiko anak terpapar bahaya digital akan semakin besar.***
