Kominfo RI Gelar Seminar Merajut Nusantara Dengan Tema “Budaya Komunikasi Digital Dalam Masyarakat Indonesia

Jendelacaba.com–Prof. Dr. Henri Subiakto, SH., MA. (Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya) Hadiri kegiatan seminar merajut Nusantara yang di gelar oleh kominfo RI dengan tema Budaya Komunikasi Digital Dalam Masyarakat Indonesia, kegiatan ini di adakan pada via zoom meeting, Selasa, 28 Mei 2024.

Henri mengatakan Teknologi digital telah menjadi bagian penting dalam semua aspek kehidupan di era digital ini. Komunikasi, ekonomi, politik, dan pendidikan semuanya telah bergantung pada teknologi digital. Kita dapat berinteraksi dengan orang-orang di seluruh dunia melalui internet.

“Hampir 5 miliar orang di dunia dan 200 juta orang di Indonesia terhubung dengan internet.” Kata Henri

Konsekuensi dari konektivitas ini adalah adanya fenomena ekonomi berbagi dan pendidikan yang lebih merdeka dengan teknologi digital. Misalnya, aplikasi GoFood telah memungkinkan kita untuk melakukan pemesanan makanan dengan mudah. Selain itu, adanya teknologi digital juga memungkinkan kita untuk menjaga keberagaman budaya dalam komunikasi dengan miliaran orang. Jelas Henri

Hj. N. A. Fitri Gayo, M.Si. (Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Alumni IMM (2023-2028)) sebagai pemateri ke dua mengatakan Penggunaan internet di Indonesia mencapai 79,5% pada tahun 2024, tetapi penetrasi internet masih tidak merata. Jaringan internet yang stabil penting untuk menghadapi era digital. Pemerintah perlu memperbaiki jaringan internet agar Indonesia menjadi negara berbasis teknologi.

“Tantangan dari komunikasi digital adalah keterampilan komunikasi yang menurun. Meskipun terhubung dengan banyak orang melalui platform digital, kita kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif. Hal ini mengurangi empati dan ekspresi dalam berkomunikasi.” Lanjut Fitri

Ketergantungan pada media sosial juga menjadi masalah. Banyak orang membagikan setiap kegiatan mereka melalui media sosial, menciptakan tekanan untuk tampil sempurna. Kata Fitri

Fitri juga mengatakan Penyebaran informasi yang tidak valid juga menjadi tantangan. Diperlukan kebijakan dan budaya yang bijak dalam menggunakan komunikasi digital

H. Arwani Thomafi (Anggota Komisi 1 DPR RI) sebagai pemateri terakhir mengatakan Komunikasi digital telah menggantikan budaya komunikasi yang ada dalam masyarakat saat ini dengan pemanfaatan teknologi dan media sosial yang luar biasa. Kemajuan teknologi telah mengubah cara orang berkomunikasi secara mudah dan murah. Platform digital seperti Starlink yang dikembangkan oleh Elon Musk memberikan ruang komunitas dan pertemuan digital baru.

Namun, penggunaan media sosial juga menyebabkan tantangan seperti informasi yang tidak jelas. Orang lebih sering berinteraksi melalui ponsel dan internet dengan menggunakan platform seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter, yang dapat menyulitkan komunikasi. Kata Arwani.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *