Jendelakaba.com – Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji, jika berhasil memenangkan Pilpres 2024 untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dimulai pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo-Gibran berkomitmen untuk meneruskan proyek ini sebagai bagian dari program prioritas nasionalnya kelak. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan real count KPU menempatkan Prabowo-Gibran di urutan pertama pasangan yang mendapat perolehan suara terbanyak.
Bahkan dari hasil survei dan real count itu, mereka berpotensi memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Kembali lagi ke poin IKN, pembangunan proyek ini merupakan salah satu upaya Jokowi mendorong pemerataan pembangunan nasional, mengurangi ketidakseimbangan secara geografis dan ekonomi yang selama ini cenderung terfokus di Pulau Jawa.
IKN diharapkan dapat menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa, mempercepat transformasi ekonomi nasional, dan merangsang pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Gibran beberapa kali menegaskan bahwa pembangunan IKN akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Menilik visi-misi Prabowo-Gibran, pembangunan IKN diharapkan dapat menjadi stimulus untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor-sektor ekonomi terkait seperti perumahan, infrastruktur, energi, transportasi, dan lainnya.
Pembangunan IKN melibatkan skema pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta partisipasi swasta.
IKN Terealisasi?
Pengamat Strategic And Data Analytics Research Institute (SADARI) B. J Pasaribu menganalisa bahwa sudah tentu ada anggaran besar di balik semua itu.
“Proyek IKN masih berpotensi dilanjutkan kalau Prabowo jadi presiden. Namun, ada beberapa risiko besar yang mengintai. Salah satunya ya, berkaitan dengan minat investor,” tukas B. J Pasaribu saat dihubungi Rapos Kamis (7/3/2024).
B. J Pasaribu mengulas, tetapi yang menjadai catatan adalah Prabowo selama ini terkesan anti asing yang akan berdampak ke minat investor dari luar negeri ke IKN.
“Kalau prediksi itu benar, maka pembangunan IKN hanya akan bertumpu ke investor dalam negeri dan BUMN. Nah, menurut analisa saya hal ini yang dapat berdampak besar, seperti yang sudah-sudah BUMN selalu butuh tambalan modal dari negara untuk melaksanakan proyek pemerintah. Penambalan modal ini tentu tidak sedikit,” imbuhnya.
Apalagi, Lanjut B. J Pasaribu, perihal ‘janji kampanye’ Prabowo-Gibran, terkait program makan gratis kepada 82,9 juta orang, APBN bisa berantakan.
“Ya, kalau dicermati, program memerlukan anggaran sampai dengan Rp400 triliun. Saya perkirakan APBN semakin berat karena IKN juga menggunakan APBN,” tukasnya.
Tak hanya APBN katanya, dengan tiadanya investor yang masuk, IKN juga hanya jadi kota yang ramai ketika jam kerja saja. Selebihnya, IKN bisa menjadi kota mati, sehingga pengembangannya menjadi gagal.
“Ya, kelak Prabowo dilantik jadi presiden, maka beliau perlu membuktikan kepada investor dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar hingga relokasi penduduk ke IKN dengan baik. Oleh karenanya pembangunan infrastruktur menjadi pondasi utama, serta tak kalah pentingya juga relokasi penduduknya, terutama ASN,” pungkasnya
B. J Pasaribu menuntaskan analisisnya, sejauh ini Prabowo memiliki komitmen yang serupa dengan Jokowi dalam hal IKN.
Really nice pattern and superb articles, very little else we need : D.
Enjoyed looking at this, very good stuff, thanks. “Golf isn’t a game, it’s a choice that one makes with one’s life.” by Charles Rosin.