Benny Radi Unggul Jauh Dari Hendri-Muhklis, Ini Penjelasan Liberte Institute

Sijunjung–Lembaga survei Liberte Institute mempublikasikan hasil survei elektabilitas Pilkada Sijunjung 2024. Hasilnya, pasangan Benny Dwifa Yuswir-Irradatillah mengungguli pasangan Hendri Susanto-Mukhlis.

Berdasarkan keterangan yang diterima dari Direktur Eksekutif Liberty Institute, Indrayadi, pada Jumat (22/11/2024) dalam jumpa Pers di Wisma Keluarga Muaro Sijunjung, mempublikasikan hasil dari penyelenggaraan survei pada 7-14 November 2024.

Survei diadakan dalam rangka memahami dinamika sosial dan politik Sijunjung menjelang hari pencoblosan Pilkada Sijunjung 27 November 2024 demi menjadi acuan masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Indra memaparkan bahwa Populasi survei adalah yang berdomisili di Sijunjung dan telah mempunyai hak pilih–yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah–ketika survei dilakukan. Sampel sebanyak 1.200 orang diambil secara acak menggunakan metode multistage random sampling.

“Margin of error survei ini adalah ± 2,9% pada selang kepercayaan 95%. Sampel terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih di kecamatan dengan proporsi yang hampir berimbang (50:50) di antara laki-laki dan perempuan” Tuturnya

Wawancara terhadap responden dilakukan dalam rentang waktu 7-14 November 2024, dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Dilakukan quality control survei dengan cara mendatangi Kembali secara acak 20% dari total sampel.

Direktur Liberte Institute, Indrayadi menyampaikan pewawancara dalam survei tersebut adalah sarjana S1 dan wawancara surveyor dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute dengan melakukan cek ulang di lapangan

“Sekitar 30 persen dari total data responden yang masuk dilakukan cek ulang, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan,” ucapnya.

Dalam hasil survei yang disampaikan langsung oleh Direktur Liberte Institute, DR (Cand) Indrayadi, M.Si tersebut, petahana Benny Dwifa Yuswir diprediksi menang telak.

Disebutkan, elektabilitas paslon yang terkenal dengan jargon “lanjutkan” meraih elektabilitas sebanyak 65,2 persen.

Sedangkan itu, paslon Hendri Susanto – Mukhlis yang dikenal dengan tagline “perubahan” hanya meraih elektabilitas 33,1 persen.

Sementara sisanya, 1,5 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab dan 0,2 persen memilih golput.

Respon (4)

  1. Wrkte more, thats all Ihav tto say. Literally, iit seems aas tholugh youu relieed on tthe
    vvideo to make your point. You obviously knoow whhat youre talking
    about, why throww awawy your intelligence on juyst plsting
    videos to yur site whewn you cokuld be giiving us something enlighteninng too read?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *