Jendelakaba.com — Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa kita ke babak baru kehidupan. Digitalisasi menjadi bahan penting hampir di semua lini kehidupan terutama aktivitas sosial manusia.
Media sosial hadir membuka ruang berekspresi itu dengan sangat luas. “Informasi tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang, namun semua pengguna sosial media dapat mengirim, disebar, dibaca, ditanggapi oleh semua orang dalam hitungan menit bahkan pada hitungan detik” ujar Darizal (anggota komisi 1 DPR RI ) dalam webinar ngobrol bareng legislotar dengan tajuk “Suara Demokrasi di Ranah Minang” pada Jum’at (28/7/2023).
Contonya “Kasusnya Sambo dalam proses pengadilan pada beberapa waktu yang lalu”. tentu sistuasi ini sejalan dengan yang disebut “Demokratisasi dalam konteks kebebasan menyampaikan ide, pikiran, pendapat, dan bahkan mendialegtikan ide-ide yang berkembang di masyarakat”. Sambungnya.
Senada dengannya, Dr. Reno Fernandez, M.Pd (Dosen Universitas Padang) sekaligus narasumber pada webinar memaparkan, Demokrasi digital adalah fenomena tentang bagaimana perkembangan teknologi digital memengaruhi praktik demokrasi dan proses proses politik.
“Idealnya demokrasi digital memberikan kesempatan setara bagi warga mendapatkan informasi, pengetahuan, nilai dan keterampilan politik. Mempermudah dan mempercepat proses kerja penyelenggara pemilu, peserta pemilu, pemerintah dan masyarakat civil dalam mensukseskan pemilu.” Kata Reno
Karakteristik digital native mengedepankan kebebasan dan menolak terkekang, lebih suka ajakan daripada perintah, lebih suka bermain daripada bekerja, ekspresif, interaksif dan leboih suka berkolaborasi. Sambungnya
“Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pendidikan dan literasi politik yang baik melalui media sosial” ujar Reno Fernandez.
Senada dengannya, Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si (Widyaiswara Utama Kementrian Kominfo) menyampaikan bahwa Generasi millenial ialah masyarakat sosial yang melek dan adaptial terhadap teknologi. Generasi milenial cendrung memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala urusan.
“Sebagai generasi milenial, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk peduli pemilu 2024” kata Rosarita
Diantaranya yaitu: penggunaan internet khususnya media sosial menjadi sasaran unutk meraih suara pemilih muda sehingga media sosial menjadi wadah berkampanye, bijak dan berhati-hati dalam menyerap informasi dan menyampaikan aspirasi politiknya di media sosial, serta memperkuat kesadaran literasi politik digital untuk mewujudkan pemeintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945. Lanjutnya***