Jendelakaba.com–Bogor–Seminar Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) membuka ruang diskusi yang menggugah pikiran tentang peran penting pendidikan sebagai fondasi utama dalam membentuk kebangsaan yang berkualitas. Acara ini berlangsung pada Jumat (26/1/2024) di Auditorium FMIPA IPB University yang dihadiri kurang lebih 19 Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai perwakilan mahasiswa KMNU dari masing-masing kampus.
Pembicara pertama, H. Syaiful Huda M.K.P. yang diwakilkan oleh AKBP Moh Dhofir, S.Ag, S.H, MH. menekankan pentingnya menjaga ketahanan nasional di tengah ujian yang dihadapi Indonesia. Menurutnya, keutuhan dan kesatuan bangsa harus menjadi prioritas disertai dengan pemahaman akhlak dan toleransi sebagai landasan kebangsaan.
Sikap kebangsaan yang patut kita contoh yaitu meningkatkan toleransi dengan mengedepankan akhlak daripada fiqih serta tidak mendukung kekerasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Pembicara kedua, Caswiyono Rusydie, CW., M.I.P. yang diwakilkan oleh Bapak Ghozi al Fatih M.Si. menekankan bahwa pendidikan adalah proses pembebasan yang harus menciptakan peserta didik yang kreatif, logis, dan kritis. Harapannya KMNU dapat menjadi ajang dialektika untuk menghasilkan kesatuan yang selaras.
Pembahasan strategi bagi mahasiswa KMNU menekankan dalam menjaga integritas dan keamanan negara, sehingga dapat menjadi agen perubahan dengan mengadvokasi isu-isu sosial, serta memperkuat empat unsur kebangsaan yaitu Pancasila, Kekeluargaan, Keselarasan, dan Kerakyatan.
Diskusi panel yang melibatkan berbagai topik mulai dari interpretasi pancasila hingga isu pergaulan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam. Para pembicara menyoroti pentingnya menjadi kader NU yang memiliki wawasan keagamaan, keyakinan yang kokoh, dan toleransi.
Para peserta seminar diharapkan dapat menjaga kualitas pendidikan sebagai pilar utama pembentukan karakter dan kebangsaan yang berkualitas. Acara ini berhasil menciptakan ruang refleksi untuk menggugah pemikiran dan memberikan arahan bagi peserta yang hadir.
