TAWANAN DIBEBASKAN

Ilustrasi Tawanan yang Dibebaskan

 

Oleh : Syaiful Anwar

 

Suatu ketika, Abdurrahman bin Ziyad bin An‟am, seorang ahli hadis, ditawan oleh pasukan laut dan dibawa ke Konstantinopel. Ia kemudian dihadapkan kepada raja Tiran dan berada dalam pengawasannya. Ketika Hari Ied tiba, mereka lalu diberi makanan dan minuman yang lebih baik dari hari-hari biasa. Beberapa hari kemudian seorang wanita terhormat datang menemui raja dan diberitahu bagaimana raja itu menghormati tamunya (para tawanan Arab) dengan memberi hidangan hari raya.

Betapa marahnya wanita itu mendengar ucapan sang raja. Ia segera merobek pakaian yang ia kenakan dan mengacak-acak rambutnya dan melumuri wajahnya dengan arang, dan berkata,

“Mereka itu telah membunuh suami, saudara dan anak-anakku, lalu kalian memperlakukan mereka dengan kebaikan yang aku dengar itu?”

Mendengar penuturan wanita itu, Raja pun marah dan segera memanggil semua tawanan itu dan menyuruh sang algojo agar memenggal kepala mereka satu persatu.

Ketika tiba pada giliran Abdurrahman, ia tampak menggerak-gerakkan bibirnya, hanyut dalam doanya.

“Ya Allah, ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang tiada aku sekutukan Engkau dengan apapun jua.”

Melihat bibir Abdurrahman yang bergerak-gerak itu, raja berkata, “Hadapkan kemari orang yang alim di antara mereka.”

Setelah itu ia pun membebaskan Abdurrahman dan orang yang ada di belakangnya setelah ia bertanya mengapa bibirnya ia gerakkan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *