PENGAWASAN PRODUKSI : ROTASI DAN SKEDUL

Ekonomi

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Pengertian 

  1. Pengertian Pengawasan, Produksi dan Produktivitas
  • Menurut Winardi (2000,hal.585)

Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang di rencanakan.

  • Menurut Basu Swasta (1996,hal.216) 

Pengawasan  adalah Fungsi yang menjamin bahwa kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang di inginkan.

  • Menurut George R. Terry (1980 : 23)

Pengawasan adalah  mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.

  • Menurut Sofjan Assauri (1980 ;120)

Pengawasan  adalah kegiatan pemeriksaan dan pengendalian atau memastikan apakah kegiatan produksi dapat mencapai hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan perusahaan.

 

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen, hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.

 

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

 

Pengawasan / Pengendalian Produksi

  • Menurut Harsono (1984 ; 87) dinyatakan bahwa :

Pengawasan Produksi tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengawasi produk yang jadi, tetapi pengawasan dimulai sejak dari persediaan bahan mentah sampai barang jadi. Pengawasan produksi dapat dikatakan menyerupai tata kerja otak manusia mengawasi tata persyaratan di dalam tubuh. Demikian pula pengawasan produksi yang mengatur kegiatan manufacturing sehingga schedule yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efisien.

 

  • Menurut Cloude S. George (1991 ; 263) 

Pengawasan Produksi adalah mempercepat dan mengawasi pekerjaan melalui suatu pabrik, hingga pekerjaan bergerak dari satu departemen ke departemen lain secara sistematis tanpa adanya kelambatan dengan kemacetan-kemacetan yang minimum.

 

Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah.

Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang di gunakan oleh managemen perusahaan untuk mengelola,mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi ( peralatan,bahan baku, mesindan tenaga kerja ) ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.

 

JADI:

Pengawasan produksi merupakan suatu kegiatan pengawasan yang dimulai sejak penyediaan bahan mentah sampai barang jadi bertujuan mengkoordinasikan semua unsur-unsur dalam proses produksi untuk dapat menghasilkan produk dalam waktu yang tepat dan ongkos yag minimum.

 

Jenis-Jenis Pengawasan Produksi

  1. Order Control ( Pengawasan Pesanan )

Adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.

Tujuannya : mengerjakan dan menyelesaikan suatu pesanan tertentu. Seluruh pekerjaan terdiri dari kumpulan pekerjaan, merupakan suatu pesanan. Pesanan ini dapat dari pembeli atau bagian yang mengurus persediaan.

 

  1. Flow Control (Pengawasan Arus)

Adalah pengawasan produksi yang dilakukan dilaukan terhadap arus kerja, sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan.Jenis pengawasan ini digunakan dalam produksi yang terus menerus dalam pabrik.

 

Tujuannya : mengusahakan agar tercapai tingkat hasil yang konstan setiap jamnya.

 

Tujuan dan Fungsi Pengawasan Produksi

a. Tujuan pengawasan Produksi

  • Acceptance good, 

Yang berarti bahwa pengawasan produksi menghendaki agar pabrik dapat memproduksi barang yang diterima oleh konsumen, baik kualitas maupun kuantitas, yang berarti selera konsumen akan terpenuhi.

  • On time, 

Artinya pengawasan produksi menghendaki agar pelaksanaan ktivitas produksinya dapat dilakukan tepat pada waktunya. Secara praktis pelaksanaan aktivitas produksi yang tepat ini akan memberikan jaminan adanya penyerahan produk pada konsumen dengan tepat.

  • Economically, 

Yaitu pembuatan barang oleh perusahaan harus ekonomis, ini berarti akan menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan agar dapat mengalokasikan biaya-biaya produksinya secara seimbang dan efisien.

 b. Fungsi Pengawasan Produksi

  • Fungsi perencanaan merupakan prioritas utama yang perlu dilaksanakan dalam jenis produksi untuk persediaan, disusul dengan fungsi follow-up, sedangkan fungsi-fungsi routing, schedule, dan dispatching secara otomatis akan mengikuti karena jalannya produksi sudah tertentu, hal-hal yang perlu dikerjakan secara implisit sudah tersirat dalam proses sehingga tak perlu di skedul dan dikeluarkan perintah-perintah lagi.

 

  • Fungsi routing, terutama identifikasi kegiatan, waktu kegiatan, serta urut-urutan kegiatan, persiapan bahan, alat dan personalia merupakan fungsi prima yang perlu ditanggulanggi segera setelah pesanan diterima, disusul dengan kecepatan dan ketepatan membuat skedu-skedul, pemberian perintah-perintah, tergantung pada jenis-jenis pekerjaan serta follow-up. Adapun fungsi perencanan percuma saja dilakukan selama pesanan-pesanan tak dapat diperkirakan terlebih dahulu datangnya baik jumlah, jenis dan waktunya. 

 

Tahap-Tahap Pengawasan Produksi

Adapun 4 tahap dalam Pengawasan Produksi yaitu :

  • Production forecasting

Adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimasa yang akan datang.

  • Routing 

Adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada rout sheet.

  • Schedulling.

Adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya.

  • Dipatching 

Adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.

  • Follow up

Adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksaan kerja.

 

Bentuk Pengawasan / Pengendalian Produksi

  • Pengendalian persediaan bahan baku

Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekuarangan persediaan atau kelebihan persediaan.

 

  • Pengendalian kualiatas (Quality Control)

Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang yang rusak dan diusahan untuk dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.

 

  • Pengendalian biaya produksi

Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan yang menghasilkan keuntungan, kerugian atau hanya cukup untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan perusahaan.

 

  • Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi 

Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Untuk menunjang kegiatan ini perlu disusun jadwal rutin mengenai saat pemeliharaan sesuai dengan kemampuan tenaga kerja bagian servis tetapi jangan smpai baru diperiksa kalau sudah mengalami keruskan berat.

 

Skema Pengendalian Aktivitas Produksi

 

 

Routing (Alur / Rute Produksi) 

Routing

Yaitu fungsi yang menentukan dan mengatur urutan-urutan operasi yang akan dilalui, dimulai dari bahan hingga barang itu selesai dikerjakan menjadi barang jadi.

Dengan kata lain routing berarti menentukan jalur yang paling menguntungkan yang harus diikuti dari satu departemen ke departemen dan dari satu mesin ke mesin lainnya sampai benda kerja mendapatkan bentuk akhir.

 

Routing Melibatkan Langkah-Langkah 

sebagai berikut :

  1. Jenis pekerjaan yang harus dilakukan pada produk atau benda kerja. 
  2.  Operasi pengerjaan yang dibutuhkan benda kerja.
  3. Urutan operasi / operation sequence yang diperlukan.
  4.  Dimana benda kerjan akan dikerjakan.
  5. Menentukan kualifikasi personil (misal : punya sertifikat welding, dsb) dan mesin yang tepat untuk mengerjakan benda kerja.

 

Pengurutan Produksi ( Routing Sheet )

Adalah suatu catatan atau dokumen yang menyatakan keterangan atau hal-hal yang perlu diketahui dari setiap operasi yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu 

Routing sheet dibuat untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan, yang disesuaikan dengan banyaknya bahan yang terbuang, kapasitas mesin (baik kapasitas mesin teoritis maupun kapasitas mesin aktual).

 

Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap kegiatan produk tersebut.

Pada umumnya, selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah kebutuhan bahan/mesin/peralatan. Sehingga untuk keperluan perhitungan kebutuhan bahan, mesin ataupun peralatan, routing sheet ini dapat dipergunakan.

 

Tujuan Pembuatan Routing Sheet

Antara lain :

  1. mengetahui aliran pross yang dialami oleh bahan bakuuntk tiap jenis komponen dengan mengetahui jumlah mesinnya.
  2. Sebagai dasar dalam penentuan tata letaj pabrik
  3. Sebagai alat untuk memperbaiki cara kerja yang sedang dilakukan
  4. Dengan diketahuinya lama waktu pelaksanaan kegiatan, ditentukan pemanfaatan fasilitas produk.

 

Data Routing sheet dapat disajikan daiam bentuk table ataupun gambar. Rumus-rumus yang diperlukan dalarn melakukan perhitungan kebutuhan bahan dan mesin/peraiatan adalah sbb:

  1. Kolom Cycle Time

Cycle time = 60/MPPH

Cycle time = Waktu siklus (menit)

MPPH = Machine productivity Per Hour (produkiifitas mesin/jam)

        2. Kolom Good Piece Required (GPR)

Good Piece Required diambil dari kapasitas, selanjutnya mengikuti kolom piece to be started.

         3. Kolom Piece to be Started

Piece to be Started = GPR x ( 1+ Scrap)

         4. Kolom Efficiency Produk Efisiency. 

Eficiensy Produk = Piece to be started / Efficiency Product

         5. Kolom Machine Required (Theory)

Machine Required = Efisiensi produk / MPPH

         6. Kolom Machine Required (Actual)

Pembulatan kolom Machine Required (Theory)

         7. Kolom Keterangan 

Penjelasan dari urutan proses dan inspeksi.

FROM : Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI)

 

Scheduling (Penjadwalan Produksi)

Scheduling Merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.

 

Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.

 

Tujuannya untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. 

 

Input yang Diperlukan dalam penjadwalan Produksi

  1. Siapa konsumen 
  2. Dimana lokasi konsumen 
  3. Mengapa konsumen membeli produk 
  4. Dimana konsumen akan beli 
  5. Berapa pangsa pasar dan siapa kompetitor 
  6. Bagaimana trend perubahan produk 

 

Kesulitan Dalam Menyusun Jadwal (Scheduling) Yang Efektif

yaitu :

  1. kesulitan dalam mengidentifikasi tujuan dari jadwal yang sedang dilaksanakan
  2. jumlah yang sangat besar dari jadwal yang mungkin

 

Cara Mengurangi Masalah yang Timbul dalam Penjadwalan (Scheduling)

sebagai berikut :

  1. mengurangi jumlah variasi produk
  2. mengurangi jumlah variasi komponen
  3. melaksanakan perluasan kerja
  4. mengadakan sub kontrak
  5. meningkatkan disiplin kerja
  6. lokasi kerja dekat dengan daerah pemasaran.
  7. mengurangi unit organisasi

 

Metode Penjadwalan (Scheduling)

Beberapa metode yang yang dapat digunakan dalam menyusun jadwal adalah sebagai berikut:

  • Metode Jalur Kritis ( critical path method )

Metode ini lebih cocok untuk penjadwalan pekerjaan proyek yang memiliki kegiatan awalndan kegiatan akhir.

  • Pendekatan cabang dan batas ( branch and bound approach )

Metode ini banyak digunakan untuk membuat jadwal produksi kelompok dan disajikan dalam bentuk pohon dengan cabang – cabangnya.

  • Lini keseimbangan ( line of balancing )

Metode ini efektif digunakan untuk pembuatan jadwal proyek atau jadwal produksi untuk unit tunggal yang menggunakan system rakitan, seperti pembuatan kursi jok. 

  • Metode Perencanaan Kebutuhan Bahan (material requirement planning / MRP )

Metode ini telah banyak digunakan dalam penyelesaian proyek industri, mulai dari pembangunan rumah sederhana hingga gedung pencakar langit.

  • Metode Tepat Waktu ( just in time / JIT )

Metode ini merupakan system produksi yang dikembangkan oleh Jepang dan terbukti berhasil untuk pekerjaan produksi massa dan berulang dengan pengendalian yang lebih ketat.

  • Metode Teknologi yang dioptimalkan ( optimized production technology / OPT ) 

Metode ini merupakan metode yang relatif baru dan didukung oleh perangkat lunak komputer.

 

Fungsi Penjadwalan ( Scheduling )

Penjadwalan produksi memiliki beberapa fungsi dalam sistem produksi, aktifitas fungsi tersebut adalah:

    1. Loading (pembebanan) bertujuan mengkompromikan antara kebutuhan yang diminta dengan kapasitas untuk mementukan fasilitas, operator dan peralatan.
    2. Sequencing (Penentuan urutan) bertujuan membuat prioritas urutan pengerjaan dalam pemrosesan order-order yang masuk.
    3. Dispathing, pemberian perintah-perintah kerja ketiap mesin atau fasilitas lainnya.

                4. Pengendalian kinerja penjadwalan

                5. Updating schedule, pelaksanan jadwal selalu ada masalah baru yang berbeda dalam proses pembuatan jadwal. 

 

Macam Penjadwalan Produksi (Scheduling)

Macam Penjadwalan Produksi terdapat dua macam tipe produksi yaitu :

  1. Job shop adalah proses pengurutan untuk lintasan produk yang tidak beraturan. Secara umum penjadwalan job shop dikenal dengan sekumpulan mesin-mesin dan sekumpulan pekerjaan yang akan dijadwalkan
  2. Flow shop adalah proses penentuan urutan pekerjaan yang memiliki lintasan produk yang sama. Model flow shop operasi dari suatu pekerjaan hanya dapat bergerak satu arah yaitu dari proses awal sampai dengan proses akhir, diantara proses-proses tersebut tidak memungkinkan untuk kembali ke proses sebelumnya.

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Belajar_Ekonomi

#Organisasi_Industri

#Rotasi_dan_Skedul

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *