Payakumbuh Itu Memang Permata

Ilustrasi Payakumbuh Itu Memang Permata

“Jangan sampai melepaskan gunung permata di tanganmu hanya karena ingin memungut satu batu kecil yang tercecer.”

Payakumbuh, sebuah kota di Propinsi Sumatera Barat, adalah bagian integral dari mosaik kolosal budaya dan geografis Nusantara. Menggambarkan kota ini sebagai ‘Permata’ menemukan akar dalam multifaset, meliputi nilai budaya, demografi, potensi pertumbuhan ekonomi dan sosial, dan sumber daya alam yang memadai.

Kata ‘permata’ dapat dianggap sebagai alegori, yang menggambarkan nilai dan potensi Payakumbuh sebagai kota yang partikular. Permata itu telah melalui penyortiran, pemotongan, dan polesan untuk mengungkapkan kepermaian sebenarnya, demikian pula Payakumbuh dapat dipahami.

Tulisan ini merupakan bentuk rayuan untuk membangkitkan ekspresi lirik yang juga berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis, memahami, dan meramal pengembangan Payakumbuh kedepan, serta bagaimana peran kota Payakumbuh dalam konteks nasional maupun global.

Kemudian mencuatlah pertanyaan, bagaimana kita membawa Payakumbuh ke masa depan yang lebih menguntungkan? Jawabannya tertanam dalam pengembangan strategis dan implementasi kebijakan yang berfokus pada pengembangan manusia, peningkatan infrastruktur, dan pemanfaatan dengan “bijaksana” sumber daya alam dan budaya.

Hal ini mencakup peningkatan pendidikan, pengembangan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja yang memadai dan relevan dengan ekonomi yang sedang berkembang. Infrastruktur harus ditingkatkan dan dikelola dengan baik untuk mendukung inisiatif tersebut.

Selanjutnya, memanfaatkan keunikan nilai sosial dan budaya Payakumbuh dapat menghasilkan daya tarik wisata, menghasilkan pendapatan dan pekerjaan, dan sekaligus menjaga kelestarian budaya.

‘Permata’ bagi Payakumbuh merupakan blueprint dari semangat optimisme, yaitu harapan bahwa Payakumbuh akan menemukan dan menyadari potensinya sebagai ‘Permata’. Mengingat bahwa manajemen adalah ‘proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahkan dan pengawasan upaya kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,’ ini membutuhkan kebijakan yang ditegakkan oleh individu, komunitas, dan institusi di berbagai tingkat, dari jajaran pemerintah daerah hingga warga kota. Pendekatan ini, seperti yang diungkap dalam tulisan ini, adalah bagaimana konsep ‘Permata’ dapat disajikan dan diaktualisasikan secara masif.

Dari Keseluruhan, penekanan utama adalah memposisikan Payakumbuh sebagai ‘Permata’ baik dalam konteks makro maupun mikro, untuk mengarahkan dan mengaktualisasi potensinya, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup warga Payakumbuh.

-fa-

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *