Gelar Pembinaan dan Penyuluhan Tokoh Agama Kristen, Kemenag Kalbar Apresiasi Pembinas Kristen

JendelaKaba.comPontianak. Dalam upaya memperkuat harmonisasi dan kerukunan umat beragama, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melalui Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen menggelar agenda Pembinaan dan Penyuluhan kepada para tokoh agama Kristen. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 25 April 2024 di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalbar, Muhajirin Yanis, menyampaikan apresiasi kepada Pembimas Kristen beserta seluruh tim kerja atas dedikasinya dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan pembinaan. Ia menekankan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan, serta memperkuat keimanan dan ketaatan umat Kristiani dalam menjalankan ajaran agama.

“Tentu hari ini dilaksanakan pertemuan di Kantor Wilayah dengan menghadirkan pimpinan-pimpinan gereja, pimpinan-pimpinan umat Kristiani dari berbagai aras. Ini bertujuan untuk membangun soliditas kebersamaan dan komitmen bersama dalam mendukung program pemerintah, khususnya melalui Kementerian Agama, untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dan cinta kemanusiaan,” ujarnya.

Muhajirin juga menjelaskan bahwa selain membahas persoalan peribadatan dan sarana prasarana, pertemuan ini juga menyoroti isu-isu ekonomi umat yang dinilai sangat berkaitan erat dengan kondisi kerukunan antarumat beragama. Pertemuan ini juga menjadi sarana untuk menghimpun berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi umat Kristiani.

“Ini merupakan langkah cepat yang dilakukan Bimas Kristen yang tentu berkoordinasi dengan pemerintah, termasuk Polda. Tujuannya agar ketika muncul gejala-gejala yang memungkinkan terjadinya kesalahpahaman, hal itu bisa segera didialogkan dan diredakan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk langkah preventif dalam menjaga ketentraman masyarakat, dengan cara membuka ruang dialog antar pemuka agama, sehingga segala informasi dan isu yang berkembang di masyarakat dapat ditanggapi secara bijak.

“Karena kondisi saat ini tentu tidak hanya kita mendapatkan informasi secara langsung dari orang per orang, tapi juga dari berbagai media. Maka, tanggung jawab kita sebagai tokoh agama adalah memberikan edukasi terhadap setiap informasi. Kita harus mampu mengendalikan diri, memastikan kebenaran informasi tersebut, dan jika memang benar, maka diselesaikan dengan cara yang baik dan benar pula,” pungkasnya.***