Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiriwebinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Menjadi Netizen Cerdas, Bersama Lawan Hoax”

Jendelakaba.com—Jakarta—Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiriwebinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema Menjadi Netizen Cerdas, Bersama Lawan Hoax via zoom meeting pada Kamis, 28 Maret 2024.

Farah menyampaikan bahwa kerap kita temukan dalam keseharian kita kita semua tahu bahwa hoax itu adalah berita bohong, hoax itu adalah berita yang tidak benar sehingga hoax ini memang adalah informasi yang sengaja dibuat atau disebarkan dengan tujuan untuk menyesatkan pembacanya untuk menipu atau mengelabui pembacanya dan juga hoax ini sering kali menyebar dengan cepat melalui media sosial karena sekarang semuanya kita tahu bahwa kita hidup di zaman digitalisasi semua orang punya handphone, semua orang punya akses ke internet sehingga perputaran berita bohong ini terasa sangat amat gampang untuk ditemui dalam keseharian.

Kemudian itu juga hoax ini kadang -kadang dikemas seakan -akan itu informasinya nyata namanya juga kan informasi yang palsukan, dibuat untuk menipu orang jadi seakan -akan terkadang kita semua tahu misalnya terjadi pengeboman di Jakarta padahal bomnya ini terjadinya gambar yang dipakai adalah kejadian di Jakarta beberapa tahun yang lalu tapi dibuat seakan -akan itu kejadiannya baru saja terjadi nah sehingga masyarakat kesulitan dalam menentukan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah karena terkadang masyarakat kita juga itu keburu panik, keburu minimitrasi sehingga langsung percaya kemakan mentah -mentah sama yang namanya hoax.

Kemudian juga kita harus meng -highlight kenapa sih apa saja faktor -faktor penyebab munculnya berita dan hoax tersebut kita semua tahu bahwa yang namanya berita hoax ketika sudah disebarkan ke media itu tentunya kebenarannya, keabsahannya tidak dapat dipertanggungjawabkan bahkan termasuk oleh si pembuat beritanya sekalipun jadi misalnya sekali orang bikin berita bohong, terus dia sebar ke internet yaudah dia lepas tangan, dia nggak peduli tuh ke depannya berita itu akan viral atau seperti apa dampaknya nah kita harus juga memilah kenapa sih konten -konten hoax ini mudah tersebar setelah kita pikirkan mungkin ada beberapa alasannya kenapa konten -konten ini itu bisa dengan mudah diterima di jaringan sosial atau di internet.

di era konvergensi ini, kita tidak hanya menjadi sebagai penerima, tapi juga kita sekaligus sebagai pelaku dalam komunikasi khususnya yang terjadi di ranah digital. Siapapun saat ini tentunya mampu menjadi pengguna yang aktif dan selektif jika memiliki kemampuan untuk dapat mengoperasionalkan media sosial untuk aktivitas kesehariannya. Dan dalam menghadapi hoax, kita harus menjadi netizen yang cerdas. Ini merupakan hal penting dalam membangun budaya informasi yang lebih akurat, menghindari penyebaran hoax yang tentunya dapat merudikan, dan juga menduduki diri kita dan orang sekitar kita dari manipulasi dan penipuan yang terjadi di sosial media. Dan kemudian juga dengan kolaborasi dan edukasi, kita dapat membentuk komunitas yang tangguh dan terpelajar tentunya, yang mampu melawan hoax, dan dapat membangun ruang digital yang lebih aman, positif, berintegritas, dan juga dipenuhi dengan informasi -informasi yang terpercaya.

Senada dengan Farah, Didi, S.E.AK., M.AK., CA., AWM., Cert.IFR., CRMO., AWP. (Pegiat Literasi Digital)menambahkan bahwa setiap berita yang hadir Setiap foto yang ada, setiap video yang ada, jangan langsung dipercaya Kritis dulu, teliti dulu Lihat dulu, cek dulu, dan lain sebagainya. Dan terakhir, jangan langsung membagikan, jadi kalau seandainya ada informasi, ada foto, ada video Cek dulu, kalau seandainya itu bermanfaat dan positif, silahkan dibagikan Tapi kalau seandainya itu tidak bermanfaat, negatif lebih baik Keep dan dihapuskan saja.

Bimo Nugroho (Deputi I Asian African Youth Government)menyampaikan bahwa bukan hanya kita menghindari, bukan hanya kita melawan dengan diri kita sendiri, tapi juga kita harus membantu pemerintah dengan melaporkan berita -berita hoax tersebut agar ya berita hoax tersebut terhenti, tidak diberitakan lagi, bisa di blokir oleh pemerintah. Jadi ya ini juga langkah partisipatif kita gitu untuk bersama -sama perang melawan hoax.

Jadi dalam melawan hoax ini ya kita memang berperang gitu. Dan ini adalah tugas kita bersama, baik masyarakat, akademisi maupun pemerintah. Dan menjadi netizen cerdas adalah dengan netizen digital yang baik akan membawa banyak manfaat. Jadi saat kita menggunakan media sosial, bahkan internet kita perlu dibekali oleh literasi digital yang baik. Dengan literasi digital yang baik kita menjadi lebih terlindungi dari manipulasi informasi dan lebih mampu membedakan antara hoax dan fakta. Terus kita juga dapat memberikan kontribusi positif dan membangun lingkungan online yang sehat dan berbagai informasi yang berguna. Dan yang terakhir sebagai netizen yang cerdas kita menjadi agen perubahan dalam melawan hoax. Membantu menjaga integritas informasi dan mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya literasi digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *