Hadir dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI)Sebut UMKM Indonesia Perlu Literasi Keuangan

Jendelakaba.com–Jakarta–Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pinjaman Online: Manfaat dan Resiko bagi Pembiayaan UMKM” melalui platform online zoom meeting pada Minggu, 28 Januari 2024.

Beliau menyampaikan bahwa pinjaman online telah menjadi alternatif yang populer untuk memenuhi kebutuhan finansial secara cepat dan mudah. Berbagai platform fintech menyediakan layanan pinjaman online tanpa persyaratan rumit, yang sangat menguntungkan bagi individu yang membutuhkan dana dengan segera. Latar belakang ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan akses ke sumber dana yang lebih fleksibel dan dapat diandalkan, terutama di kalangan pekerja upah rendah atau perintis usaha.

Tujuan utama dari pinjaman online adalah memberikan akses keuangan yang cepat dan mudah kepada individu atau usaha mikro yang mungkin tidak dapat memenuhi persyaratan tradisional. Dengan menggunakan teknologi digital, pinjaman online bertujuan untuk memotong proses aplikasi dan persetujuan secara drastis, memberikan solusi finansial yang lebih cepat dan efisien. Tujuan lainnya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi mikro dan memberdayakan individu dengan memberikan akses terhadap modal yang diperlukan untuk pengembangan usaha atau penanganan kebutuhan mendesak. Pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki sejumlah manfaat dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Manfaat utama dari pembiayaan UMKM adalah:

1. Pengembangan Usaha: Pembiayaan UMKM dapat digunakan untuk pengembangan usaha, termasuk investasi dalam peralatan, teknologi, atau peningkatan kapasitas produksi. Hal ini dapat membantu UMKM tumbuh dan bersaing di pasar.

2. Peningkatan Likuiditas: Pembiayaan dapat memberikan likuiditas tambahan bagi UMKM, membantu mereka mengatasi masalah arus kas yang mungkin terjadi dalam siklus bisnis.

3. Penciptaan Lapangan Kerja: Dengan mendapatkan pembiayaan, UMKM dapat meningkatkan produksi dan ekspansi, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja baru di komunitas setempat.

4. Peningkatan Daya Saing: Pembiayaan dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing mereka dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, inovasi, dan keberlanjutan usaha.

Selanjutnya bisa dilihat disini ya. Sementara itu, ada beberapa risiko yang terkait dengan pembiayaan UMKM, seperti:

1. Risiko Kredit: UMKM mungkin menghadapi risiko kredit, terutama jika kualitas manajemen keuangan mereka rendah atau jika mereka belum memiliki riwayat kredit yang kuat.

2. Risiko Pasar: Perubahan kondisi pasar, perubahan tren konsumen, atau persaingan yang ketat dapat menjadi risiko bagi UMKM yang bergantung pada permintaan pasar.

3. Risiko Likuiditas: Pembiayaan yang tidak tepat dapat menyebabkan beban pembayaran yang berat dan mengancam likuiditas UMKM, terutama jika pendapatan tidak mencukupi untuk menutupi kewajiban.

4. Risiko Operasional: Gangsayan operasional, masalah produksi, atau masalah manajemen dapat mempengaruhi kinerja bisnis dan kemampuan UMKM untuk membayar pinjaman.

Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk melakukan evaluasi risiko dan manfaat dengan cermat, serta memilih jenis pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka juga perlu meningkatkan transparansi dan literasi keuangan untuk dapat mengelola risiko dengan lebih baik.

Dr. Uus Ahmad Husaeni, M. E.Sy. (Pengamat Ekonomi Digital) memaparkan Pinjaman online telah menjadi alternatif yang semakin populer bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendapatkan pendanaan. Manfaat utama dari pinjaman online ini adalah akses yang lebih mudah dan cepat, memberikan peluang bagi UMKM untuk mendapatkan dana tanpa harus melewati proses yang rumit seperti yang seringkali terjadi di bank konvensional.

Selain itu, pinjaman online juga sering kali memiliki persyaratan yang lebih fleksibel dan mudah dipenuhi, sehingga memberikan peluang lebih besar bagi UMKM dengan berbagai tingkatan kredit untuk mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan. Namun di balik manfaatnya, pinjaman online juga membawa risiko tertentu. Tingginya suku bunga dan biaya administrasi yang dapat lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional dapat menjadi beban tambahan bagi UMKM, terutama jika mereka tidak dapat membayar sesuai jadwal.

Selain itu, adanya pelaku usaha tidak bertanggung jawab atau ilegal di dunia daring dapat membawa risiko penipuan bagi UMKM yang tidak berhati-hati dalam memilih platform pinjaman. Ketergantungan pada pinjaman online juga dapat membawa risiko over-leverage, di mana UMKM terlilit utang yang sulit diatasi.

Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk memahami baik manfaat dan risiko pinjaman online sebelum mengambil keputusan. Perencanaan keuangan yang matang, pemahaman terhadap syarat dan ketentuan pinjaman, serta pemilihan platform pinjaman yang terpercaya dapat membantu mengurangi risiko yang mungkin timbul. Seiring dengan pertumbuhan teknologi finansial, UMKM perlu memanfaatkan pinjaman online secara bijak sebagai alat untuk pengembangan usaha, tanpa mengabaikan dampak finansial jangka panjang yang mungkin timbul dari penggunaan pinjaman tersebut.

Narasumber lainnya, Rikma Inayah, S.Pd. (Pengamat Ekonomi Digital) juga menyampaikan Pinjaman online dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pekerja upah rendah minimum atau perintis usaha yang tidak memiliki modal memadai. Akar masalah utama yang diatasi oleh pinjaman online adalah kurangnya akses ke sistem keuangan formal, yang seringkali dialami oleh kelompok ini. Pekerja upah rendah atau perintis usaha mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan kredit dari lembaga keuangan tradisional yang cenderung memerlukan jaminan atau riwayat kredit yang kuat. Dengan hadirnya pinjaman online, aksesibilitas menjadi lebih mudah dan cepat, memungkinkan individu ini untuk mendapatkan dana dengan proses aplikasi yang lebih sederhana dan persyaratan yang lebih fleksibel.

Namun, di balik manfaatnya, terdapat risiko yang signifikan. Salah satu dampak serius dari pinjaman online terutama terkait dengan tingginya suku bunga yang dikenakan. Pekerja upah rendah atau perintis usaha yang mungkin belum memiliki pemahaman keuangan yang memadai dapat terjerat dalam pembayaran bulanan yang tinggi, sehingga meningkatkan beban finansial mereka. Tingginya suku bunga ini juga dapat menciptakan lingkaran setan di mana individu terjebak dalam utang yang terus bertambah, mengancam stabilitas keuangan jangka panjang.

Selain itu, terdapat akar masalah lainnya terkait pengelolaan keuangan dan pemahaman kontrak. Individu yang mengambil pinjaman online perlu memahami dengan jelas syarat dan ketentuan, termasuk biaya-biaya tersembunyi yang mungkin ada. Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan kebingungan dan kejutan finansial yang tidak terduga di masa mendatang.

Dampak serius lainnya adalah risiko ketidakmampuan untuk membayar pinjaman. Pekerja upah rendah atau perintis usaha yang belum memiliki stabilitas finansial yang mapan dapat mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban pinjaman, yang dapat mengakibatkan peningkatan utang dan bahkan masalah hukum.

Oleh karena itu, penting bagi individu yang mempertimbangkan pinjaman online untuk mengedepankan literasi keuangan, memahami risiko secara menyeluruh, dan hanya mengambil pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Keterlibatan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pinjaman online dapat membantu mencegah dampak serius yang dapat merugikan stabilitas keuangan jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *