Tofan Maulana (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Tantangan Transformasi Digital”

Jendelakaba.com–Jakarta–Tofan Maulana (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Tantangan Transformasi Digital” secara online melalui platform zoom meeting pada Selasa, 30 Januari 2024.

Beliau menyampaikan bahwa Transformasi digital merupakan sebuah perubahan fundamental dalam cara suatu pihak tertentu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan strategisnya. Salah satu tantangan utama dalam transformasi digital adalah mengelola perubahan budaya di dalam pihak tertentu. Adopsi teknologi baru seringkali memerlukan pemahaman dan keterampilan baru, sehingga menciptakan kebutuhan untuk pembelajaran dan adaptasi yang cepat. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan perlu memainkan peran kunci dalam memimpin perubahan budaya yang mendukung transformasi digital, menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk mengembangkan kemampuan baru dan mengintegrasikan teknologi ke dalam rutinitas kerja sehari-hari.

Selain itu, keamanan informasi juga menjadi isu sentral dalam transformasi digital. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, risiko keamanan informasi semakin kompleks dan meningkat. Tantangan ini membutuhkan perhatian khusus dalam merancang sistem keamanan yang kuat dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Para pemimpin harus memastikan bahwa mereka memiliki kebijakan keamanan yang efektif, serta melibatkan seluruh pihak tertentu dalam upaya untuk menjaga integritas dan kerahasiaan data.

Tidak kalah pentingnya, integrasi sistem dan data merupakan aspek krusial dalam transformasi digital. Banyak pihak tertentu memiliki beragam sistem yang beroperasi secara terpisah, dan menghubungkannya untuk menciptakan ekosistem digital yang terpadu dapat menjadi sebuah tantangan. Proses integrasi ini melibatkan pemikiran strategis, pemilihan platform teknologi yang tepat, dan koordinasi yang efektif antardepartemen. Dengan melakukan integrasi yang baik, pihak tertentu dapat mengoptimalkan efisiensi operasional dan mendapatkan wawasan yang lebih baik dari data yang mereka miliki.

Salah satu narasumber dalam webinar, Didi,E.E.Ak., M.Ak., CA., AWM., Cert.IFR., CRMO., AWP. (Pegiat Literasi Digital) memaparkan bahwa integrasi sistem dan interoperabilitas menjadi fokus utama dalam transformasi digital. Banyak pihak tertentu memiliki beragam sistem yang harus diintegrasikan untuk mencapai efisiensi maksimal. Tantangan ini dapat diatasi dengan memilih platform atau solusi yang mendukung integrasi mudah, standar terbuka, dan menggunakan API (Application Programming Interface) yang dapat terhubung dengan berbagai sistem. Pemilihan vendor yang tepat dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pihak tertentu adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini.

Pentingnya analisis data yang efektif juga menjadi salah satu poin krusial dalam transformasi digital. Terkadang, pihak tertentu menghadapi kesulitan dalam mengelola, menganalisis, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang terus berkembang. Untuk mengatasi ini, pihak tertentu perlu menginvestasikan dalam teknologi analitik yang canggih, membangun tim data yang kompeten, dan mengimplementasikan strategi data yang efektif. Kesadaran akan pentingnya kualitas data, keakuratan analisis, dan implementasi kebijakan privasi yang sesuai menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan ini.

Narasumber lainnya, Feliks Prasepta Sejahtera Surbakti, Ph.D. (Akademisi UNIKA Atmajaya) juga membagikan cara menghadapi tantangan ini adalah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang memadai kepada karyawan, serta menciptakan budaya perusahaan yang mendorong inovasi dan adaptasi terhadap perubahan.

Selain itu, masalah keamanan cyber juga menjadi hambatan signifikan dalam transformasi digital. Dengan semakin kompleksnya serangan cyber, pihak tertentu perlu meningkatkan keamanan sistem mereka. Penanganan tantangan ini memerlukan investasi dalam teknologi keamanan yang mutakhir, pelatihan keamanan untuk karyawan, dan implementasi kebijakan keamanan yang ketat.

Tantangan lainnya adalah integrasi sistem legacy yang sudah ada dengan teknologi baru. Banyak pihak tertentu memiliki infrastruktur teknologi yang sudah berusia dan sulit diintegrasikan dengan solusi digital modern. Untuk mengatasi hal ini, pihak tertentu perlu merencanakan migrasi secara hati-hati, menggunakan middleware yang efektif, dan melibatkan vendor yang dapat menyediakan solusi integrasi yang komprehensif.

Ketidakpastian regulasi juga dapat menjadi hambatan dalam transformasi digital. Peraturan yang terus berubah dapat menghambat inovasi dan investasi. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan aktif mengikuti perkembangan regulasi, bekerja sama dengan pihak berwenang, dan memastikan bahwa strategi transformasi digital selalu sesuai dengan kerangka regulasi yang berlaku.

Terakhir, tantangan dalam hal kepemimpinan dan budaya pihak tertentu juga perlu diperhatikan. Transformasi digital memerlukan kepemimpinan yang kuat, visi yang jelas, dan budaya kerja yang mendukung kolaborasi dan eksperimen. Mengatasi tantangan ini melibatkan pengembangan kepemimpinan yang berorientasi pada inovasi, komunikasi yang efektif, dan pembentukan budaya perusahaan yang responsif terhadap perubahan.

Dalam menghadapi semua tantangan tersebut, penting bagi pihak tertentu untuk memiliki strategi transformasi digital yang terencana dengan baik, melibatkan semua pemangku kepentingan, dan memprioritaskan investasi yang tepat. Dengan pendekatan holistik dan adaptabilitas yang tinggi, pihak tertentu dapat berhasil mengatasi tantangan transformasi digital dan meraih manfaat maksimal dari perubahan teknologi yang terus berkembang.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *