RELAKSASI

Khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Mulailah dengan menenangkan permasalahan utama pikiran sadar yang selalu gelisah dan tidak terbiasa dengan keheningan. Berpusatlah pada pernapasan Anda, mulai gunakan visualisasi, iringi dengan zikir, dan dengarkan kegelisahan pikiran sadar Anda. Biarkan dulu pikiran mengembara ke mana-mana. 

 

Kemudian, mulai  pusatkan perhatian Anda pada pernafasan. Coba rasakan dan kenali napas Anda, resapkan bagaimana rasanya ketika Anda menghirup napas lewat hidung, ketika paru-paru mengembang dan mengerut seiring Anda menghembuskan napas. Lewatkan beberapa waktu  untuk benar-benar mengenal pernapasan, sementara secara mental rilekskan diri Anda. Dengan terus mengamati pernapasan, lihatlah bagaimana dada Anda semakin rileks bersama napas yang Anda hirup, dan jangan berhenti berzikir. Keluarkan beberapa desahan berat, tarikan napas dalam-dalam dan rilekslah. (Berhentilah sebentar). 

 

Kemudian mulailah lagi, masuklah ke dalam jiwa dan tubuh Anda. Ikuti napas Anda dan biarkan napas itu mengalir dalam ritme itu, jadilah ritme itu. Biarkan napas Anda membuat Anda rileks. Ambil waktu sejenak untuk melihat betapa menyenangkan rileks itu. Cobalah untuk menenggelamkan diri dalam relaksasi tersebut. (Berhenti sebentar). 

 

Kalau pikiran Anda mengembara, biarkan pikiran lebih rileks. Bawa perhatian Anda kembali kepada pernapasan, dengan zikir yang tiada henti. Rasakan otototot di bagian atas kepala, di sekeliling kepala dan telinga, dan dengan hati-hati doronglah untuk rileks. Pusatkan perhatian pada bagian wajah. Kendorkan wajah dan otototot kecil di sekitar mata. Tarik satu napas dalam dan biarkan diri Anda rileks dan lepas. Ingatkan diri bahwa Anda membuka mata kapan pun menghendaki, dan baik sekali untuk bersikap rileks dan lepas. Tarik napas dalamdalam sekali lagi dan cobalah untuk masuk lebih dalam. 

 

Rilekskan rahang, biarkan lidah Anda jatuh ke dasar mulut, biarkan rahang sedikit terbuka dan santai. Resapi perasaan rileks dan menjalar turun di punggung, rasakan bagaimana dada terisi oleh sensasi rileks yang mendalam, dengan dada terbuka, santai dan lepas. Resapi bagaimana sensasi itu turun ke perut. Rasakan sensasi itu bergerak menuruni betis dan kaki. Bayangkan diri Anda dikelilingi sepenuhnya oleh energi damai kasih, dan relaksasi mendalam. Sadari bagaimana tubuh Anda merasakan. Biarkan energi relaksasi dan kedamaian megalir melalui Anda. Santai, bernapas dalam-dalam, dan santai lagi. (Berhenti sebentar). 

 

Sekarang, bayangkan diri Anda sedang duduk di puncak bukit sambil memandangi daerah pedesaan. Udaranya hangat dan anginnya dengan lembut membelai kulit Anda. Anda merasa benar-benar damai, santai dan aman. Langit tampak biru dan awan putih melintas. Anda berbaring, mengambil napas dalam, dan hanya memandangi awan. Anda merasa begitu rileks, begitu damai. Saat memandangi awan yang melintas, Anda mengenali sempurna. Sadari betapa ringannya awan itu. Meski tetap setiap gumpal awan berbeda, mereka semua sempurna. Santai saja dan amati awan-awan dalam pikiran Anda serta jangan berhenti berzikir. (Berhenti sebentar). 

 

Mudah untuk menerima awan seperti apa adanya mereka. Mudah untuk melihat keindahan dan kesempurnaan mereka. Sekarang, lihatlah inti keberadaan Anda, bahwa Anda juga sempurna. Sama seperti Anda menerima awan, terimalah diri Anda sendiri. Bayangkan Anda melihat kehidupan Anda dengan perasaan damai dan kepuasan yang sama seperti Anda yang Anda rasakan saat melihat awan. Terimalah dan kasihilah diri Anda sendiri apa adanya. (Berhenti sebentar). 

 

Biarkan Anda mengasihi diri Anda sendiri sehingga musuh-musuh Anda tidak dapat mengendalikan kebahagiaan, kesehatan, dan penampilan Anda. Hitunglah berkah, bukan masalah Anda! Resapi kasih. Rasakan sensasi penerimaan diri mengisi Anda dengan damai dan kasih yang mendalam. (Berhenti). 

 

Ketika Anda selesai, secara lembut dan penuh kasih, bawa diri Anda kembali ke tempat Anda berada. Ambil sedikitnya beberapa menit untuk membawa diri Anda kembali kepada kesadaran. Bangunlah perlahan dan luangkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. Anda barangkali ingin meregangkan tubuh dan menarik napas dalam-dalam beberapa kali.  Anda telah selesai berlatih… 

 

Sekarang, coba Anda rasakan. Mampukah Anda menerima diri Anda sendiri? Apakah Anda merasa kesulitan melepaskan cara pandang lama yang Anda miliki tentang diri Anda sendiri? Bagaimana rasa tubuh Anda? Semakin Anda membiarkan diri mengalami ini, semakin mudah Anda berlatih relaksasi. Hanya ketika Anda menyadari ada perlawanan internal terhadap proses itu, cobalah berdialog dengan diri sendiri dan kenali apa yang menyebabkan penolakan itu. Ubahlah dialog itu, maka pengalaman Anda akan berubah. 

 

Selamat mencoba! Mudah-mudahan pikiran dan hati Anda menjadi tenang. 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Pil_Anti_Sedih

#Relaksasi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *