Pengaruh Ekstrakulikuler dan Organisasi Terhadap Pengembangan Diri Siswa di SMK Negeri 1 Simpang Katis

Oleh : KELOMPOK 3A, Muhammad Adib Al Khalid, Serlyta, Sipa Aulia

Jendelakaba.com — Pengaruh Ekstrakulikuler dan Organisasi terhadap Pengembangan Diri Siswa ini dilakukan oleh mahasiswa 23 Manajemen 4 UBB pada kunjungan ke SMK Negeri 1 Simpang Katis, Kamis (25/04/2024).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah UBB dan Keunggulan Peradaban dengan tema Implementasi case method, penerapan metode ini akan membantu mahasiswa mengasah dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis untuk memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi dan kreativitas. Salah satu kasusnya yaitu mengenai “Pengaruh kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi terhadap pengembangan diri
siswa”.

Untuk mengetahui dan meninjau lebih dalam kami melakukan wawancara kepada siswa, siswi dan salah satu guru wali kelas yang ada di SMK Negeri 1 Simpang Katis.
Pengembangan siswa merupakan aspek penting dalam pendidikan yang tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga meliputi aspek non-akademik seperti ekstrakurikuler dan organisasi. Ekstrakulikuler adalah kegiatan yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagai wadah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama dan kemandirian peserta didik secara optimal. Sedangkan Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada didalamnya.
“Ekskul yang ada yaitu futsal, pramuka, rohis, bulu tangkis, voli dan lain sebagainya. Saya sendiri tidak mengikuti ekskul namun hanya mengikuti OSIS,” ujar Maulid siswa kelas 11 KR, Kamis (25/04).
Maulid, siswa kelas 11 KR, mengungkapkan bahwa meskipun ia tidak mengikuti ekstrakulikuler, keikutsertaannya dalam OSIS telah melatihnya untuk berbicara di depan umum, berorganisasi dan mengembangkan keterampilan lainnya. “Untuk kegiatan disekolah saya mengikuti OSIS kalo di luar jam sekolah saya mengikuti ekskul silat, alasan saya mengikuti ekskul silat ini dikarenakan hobi saya,” ucap Deva siswi kelas 11 DKV 1, Kamis (25/04) saat sesi istirahat berlangsung. Deva juga mengaku bahwa ekstrakulikuler silat ini dilaksanakan di hari sabtu sehingga tidak akan mengganggu jam belajarnya. Tidak hanya mengikuti kegiatan disekolah dia juga mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat seperti Karang Taruna.

Meskipun dia aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi sekolah, dia tetap mampu mempertahankan prestasi akademiknya. Deva telah menunjukkan bahwa keterlibatan dalam kegiatan non-akademik tidak harus mengorbankan keberhasilan akademik. Dengan manajemen waktu yang baik, dia berhasil menyeimbangkan antara belajar dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan . “Jujur saja saya sebagai wali kelas sedikit kurang paham karena saya tidak mendidik langsung anaknya, tapi ada sekitar satu atau dua orang anak yang ikut dalam ekskul. Itu pun mereka mengikuti ekskul yang ada diluar bukan disini, jadi keikutsertaan mereka mungkin dari 29 siswa itu sekitar 20% atau 30%,” ucap pak Angga Guru wali kelas 11 TSM, di ruang guru SMKN 1 Simpang Katis.

Terdapat kekurangan peminat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, yang menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya kegiatan ini. Untuk meningkatkan partisipasi dan manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi, disarankan agar sekolah menyediakan lebih banyak sumber daya dan dukungan bagi siswa dan pengurus kegiatan. “Kalo dihapus saya sebagai wali kelas tidak setuju karena dalam suatu sekolah minimal kita harus punya ekskul wajib biar anak ini nanti ada tanggung jawabnya, karena kalo tidak ada sesuatu yang diwajibkan seperti ekskul pramuka kan sifatnya non akademik. Jadi kalo ada ekskul yang wajib anak mungkin tanggung jawabnya lebih dibandingkan dengan ekskul yang tidak diwajibkan,” ucap beliau lagi.
Pak Angga menekankan bahwa keberadaan ekstrakulikuler wajib seperti pramuka sangat penting dalam membentuk tanggung jawab siswa dan mengajarkan mereka disiplin, kerja sama, kemandirian, serta rasa tanggung jawab.
“Yang saya tau selama saya jadi wali kelas, karena disini saya juga baru. Ada dikelas saya satu atau dua anak yang kemarin awal-awal kelas 10 mereka ikut ekskul dan sering ikut tanding juga di ekskul karate. Dampak terhadap prestasi belajarnya dari yang saya lihat menurun, menurun dalam arti karena mereka ini tidak seimbang antara ekskulnya atau kegiatan pembelajaran mereka jadi nilai akademiknya tidak menukung. Tetapi setelah naik kelas 11 selama saya jadi wali kelas alhamdulillah sudah ada perubahan karena sudah saya ingatkan bahwa antara yang akademik dan non akademik itu sama tanggung jawabnya,” pungkasnya.

Ekstrakurikuler dan organisasi bukan hanya tentang kegiatan, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan keterampilan hidup yang akan bermanfaat bagi siswa di masa depan. Dengan memperhatikan dampak positif dari kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi, siswa diharapkan dapat membagi waktu dengan baik antara belajar dan kegiatan ekstrakulikuler agar nilai akademik tetap terjaga sementara keterampilan di ekstrakulikuler terus berkembang.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *