Menjumpai Tuhan dalam Penderitaan

Ilustrasi Tangisan Seorang Muslim

 

Oleh : Syaiful Anwar

 

“Rasakanlah Tuhan dalam kesedihanmu, karena melalui penderitaanmu Dia benar-benar membawa rahmat-Nya ke bumi..”

Tuhan selalu mempunyai cara yang aneh untuk meninggikan derajat seseorang dalam kehidupan, memuliakan seseorang, menyembuhkan suatu penyakit, atau membantu seseorang mengatasi kesulitan. Namun, jika Dia menghendaki, Dia juga punya banyak cara untuk mempermalukan seseorang, merampas harta makanan yang Dia anugerahkan, dan mengungkapkan keberadaan-Nya kepada orang lain sebagai Tuhannya.

Oleh karena itu, sadarilah bahwa Tuhan selalu mempunyai bagian dalam kehidupan ini, tidak peduli bagaimana Dia memengaruhi Anda—dalam kebahagiaan atau kesedihan, dalam kesenangan atau penderitaan, dalam kesehatan atau kesakitan, dalam kekayaan atau kemiskinan, dalam kelimpahan atau kekurangan, dalam kemuliaan. atau penghinaan. Ketenangan dalam hidup kita pada akhirnya bergantung pada kemampuan kita untuk mengakui Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap tarikan napas. Kita akan menjadi kaya dengan damai ketika kita menjadi kaya setelahnya. Kita sejahtera dalam damai ketika kita sejahtera. Dengan cara yang sama, kita mengalami rasa sakit dalam damai selama rasa sakit itu berlangsung. Kita selalu bisa hidup dengan hati yang penuh ketenangan; tidak ada satu situasi pun yang tidak dapat kita tangani.

Penderitaan adalah tempat kita bisa ‘menemukan’ Tuhan. Karena penderitaan sebenarnya adalah cara Tuhan membawa rahmat-Nya ke bumi. Bukankah penderitaan kita memungkinkan kita mengenal Dia? Setiap bongkahan kesakitan dan kesulitan di dunia ini merupakan “pembersihan dosa” bagi kita. Ini juga, bukankah ini hadiah? Carilah Tuhan terlebih dahulu, maka rasa sakit akan hilang.

Temukan juga Tuhan dalam kemakmuran dan kesenangan Anda, jika Anda merasa dikuasai olehnya. Ketika Tuhan menganugerahkan uang kepada Anda, apa maksudnya? Apa artinya Tuhan mencurahkan sukacita bagi Anda? Bukanlah kemakmuran dan kebahagiaan sejati jika Anda tidak mampu memahami pesan Tuhan atau merasakan tangan-Nya bekerja dalam semua kesenangan dan kekayaan yang tampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *