Keras, Feri Mukli Sindir Timnas Amin Soal Narasi Penolakan Desak Anies: Gimik Politiknya Sudah Basi

Feri Mukli.

JENDELAKABA.COM, PADANG – Ketua Bappilu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat, Feri Mukli menanggapi polemik pemindahan lokasi kegiatan kampanye ‘Desak Anies’ di Kabupaten Tanah Datar.

Sebelumnya, lokasi acara ‘Desak Anies’ yang semula dijadwalkan di Istano Basa Pagaruyung dipindahkan ke Lapangan Cindua Mato pada Rabu, 3 Januari 2024 lalu. Pemindahan lokasi tersebut menimbulkan asumsi-asumsi di masyarakat. Jubir Timnas Amin Sulfikar Amir menyebut pemindahan tersebut diduga karena tidak mendapatkan izin dari Pemkab Tanah Datar.

Menanggapi hal tersebut, Feri Mukli menyebut hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya pemindahan lokasi acara, bukan penolakan kegiatan Anies di Kabupaten Tanah Datar.

“Ya tidak perlu dibesar-besarkan lah. Bisa pindah lokasi dan bukan penolakan kegiatan Anies Baswedan di Tanah Datar. Toh kegiatan pun bisa dilaksanakan di lapangan Cindua Mato. Jangan terlalu banyak drama lah yang bisa menimbulkan asumsi-asumsi di masyarakat,” ucapnya pada Kamis, 4 Januari 2024.

Feri pun menyebut dilarang, dijegal, diintimidasi adalah sebuah gimik politik yang sudah basi. Ia pun menyinggung dulu ada narasi Anies dijegal menjadi presiden tapi itu tidak terbukti dan Anies Baswedan tetap maju

“Dulu katanya, akan dijegal jadi calon presiden, tapi sekarang kita semua bisa melihatkan, ternyata pak Anies bisa maju sebagai capres, terus sekarang mulai lagi dengan narasi digagalkan, agar mendapatkan simpati dari publik. Publik sudah jenuh dengan calon pemimpin yang banyak mengeluh dan penuh drama,” ucapnya.

Lebih jauh, Feri pun mengatakan tentu ada alasan tidak bisa dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung. Ia pun mendukung penyataan Bupati Tanah Datar yang menyebut ada aturan yang melarang acara di Istano Basa Pagaruyung.

“Bupati Tanah Datar pun telah memberikan pernyataan bahwa pihaknya tidak menolak, cuma ada aturan yang melarang kegiatan digelar di Istano Basa Pagaruyung. Istano Basa Pagaruyung sendiri fasilitas pemerintah yang merupakan cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Jadi sesuai peraturan KPU nomor 20 tahun 2023 pasal 72 A ayat 5 secara jelas juga disebutkan kampanye pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad,” jelasnya.

Terakhir, Feri pun menghimbau pelaksanaan kampanye di masa kampanye pemilu 2024 sekarang dilaksanakan dengan tetap riang gembira dan mempedomani peraturan perundang-undangan agar tidak terjadi gesekan-gesekan dikemudian hari.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Sumatera Barat pada Rabu, 3 Januari 2023. Salah satu agendanya yaitu menghadiri acara ‘Desak Anies’. Namun, acara yang awalnya di agendakan di Istano Basa Pagaruyung tersebut tiba-tiba dipindahkan ke Lapangan Cindua Mato di Batusangkar.

Jubir Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Sulfikar Amir menduga acara tersebut harus dipindahkan lantaran diduga tak mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

Sulfikar mendapatkan penjelasan dari pihak koordinator lapangan terkait dipindahnya acara tersebut ke Lapangan Cinuda Mato. Koordinator lapangan itu menjelaskan surat izin acara ini diduga terkatung-katung di Pemkab Tanah Datar, khususnya di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar.

Sementara itu, Jubir Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz mengatakan lokasi Istana Basa Pagaruyung merupakan lokasi yang sesuai dan sangat indah. Terlebih, ia menyinggung Prabowo pernah melakukan kegiatan di lokasi yang sama.

“Di H-1 kegiatan Desak Anies, kami mendapatkan jawaban dari Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, yang mana meminta untuk bisa memaklumi,” katanya.

Melihat jawaban Kadis Pariwisata itu, Usamah mengatakan pihaknya memilih untuk kooperatif dan memohon lokasi lain yaitu Lapangan Cindua Mato.

“Baru pada jam 10 malam, beberapa jam sebelum acara dimulai, surat izin dari kepala dinas dikeluarkan,” katanya.