Kemkominfo RI kembali gelar Seminar Merajut Nusantara dengan tema “Melindungi Rekam Jejak Digital”

Jendelakaba.com–Kemkominfo RI kembali gelar Seminar Merajut Nusantara dengan tema “Melindungi Rekam Jejak Digital” kegiatan ini dilakukan secara online via platform zoom meeting pada Jum’at (14/06/24) sore.

Kegiatan ini dihadiri Arwani Thomafi (Anggota Komisi 1 DPR RI), Ir. Woro Indah Widiastuti, MT. (Wakil Ketua Bidang Komunikasi, Advokasi dan Informasi Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta), dan Rusma Ya’qub (Pegiat Literasi Digital).

Rekam jejak digital merupakan segala informasi yang ditinggalkan di internet, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Arwani Thomafi Anggota Komisi I DPR RI menekankan audiens pentingkan melindungi rekam jejak digital guna melindungi privasi dan keamanan pribadi.

“Sebagai anggota Komisi 1 DPR RI, saya ingin menekankan betapa pentingnya melindungi rekam jejak digital untuk melindungi privasi dan keamanan pribadi kita. Setiap kali kita menggunakan media sosial, mengirim email, atau bahkan hanya browsing internet, kita meninggalkan jejak digital yang dapat dilacak oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan teknologi, pengiklan, dan bahkan pihak-pihak dengan niat jahat”, tekan Arwani.

Melindungi rekam jejak digital dimulai dengan kesadaran akan apa yang dibagikan secara online. Informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau detail keuangan harus dijaga dengan sangat hati-hati.

“Jangan pernah membagikan informasi sensitif di platform yang tidak aman atau kepada pihak yang tidak dikenal. Selain itu, selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online dan aktifkan fitur otentikasi dua faktor untuk lapisan keamanan tambahan”, pesan nya.

“Kita juga harus waspada terhadap penipuan dan serangan siber yang semakin canggih. Phishing, misalnya, adalah metode yang umum digunakan untuk mencuri informasi pribadi dengan mengelabui kita melalui email atau pesan palsu yang tampak asli. Sebagai anggota Komisi 1 DPR RI, saya mendorong masyarakat untuk selalu memverifikasi sumber informasi sebelum memberikan data pribadi dan untuk tidak mudah tergoda oleh penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan”, lanjut Arwani.

“Pendidikan dan kesadaran tentang keamanan digital juga harus menjadi prioritas. Saya mengusulkan agar edukasi mengenai keamanan digital dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan program-program masyarakat. Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan yang ada dan melindungi diri kita dari risiko di dunia digital”, ujarnya lagi.

“Melindungi rekam jejak digital bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terlindungi. Sebagai anggota Komisi 1 DPR RI, saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan regulasi yang melindungi privasi dan keamanan data warga negara, serta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan keamanan digital kita semua”, tutup Arwani.***