JADILAH AYYUB AYYUB BARU

Khazanah

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Suatu hari, istri Nabi Ayyub a.s. menyandarkan kepalanya ke pundak beliau lalu menangis. Beliau pun bertanya, Apa yang menyebabkanmu menangis? Dia menjawab, Aku ingat masa lalu kita yang penuh kemuliaan dan kesenangan. Namun, ketika aku lihat keadaan kita saat ini, aku pun menangis.‖ Nabi Ayyub berkata, Apakah kamu ingat, berapa tahun kita merasakan kemuliaan dan kebahagiaan itu.‖ Istrinya menjawab, Tujuh tahun. Nabi Ayyub berkata, Sabarlah, sampai kita merasakan penderitaan tujuh puluh tahun pula! 

 

Saudaraku, perhatikanlah ungkapan seorang Ayyub yang tegar itu. Sabarlah sampai kita merasakan penderitaan selama tujuh puluh tahun!” Nikmat yang beliau rasakan adalah tujuh tahun, sama dengan sakitnya yang telah menimpanya, tujuh tahun pula. Namun beliau menantang dengan penuh ketegaran, Sabarlah sampai kita merasakan penderitaan selama tujuh puluh tahun!” 

 

Ya, Nabi Ayyub adalah seorang pria yang tegar dan perkasa nuraninya. Ketika daging di tubuhnya berjatuhan, Anda akan melihatnya laksana sebuah gunung yang kokoh, tidak goyah diterpa angin dan tidak luntur diguyur hujan. Beliau memiliki lidah yang selalu bersyukur, tubuh yang selalu bersabar, mata yang selalu menangis karena takut akan siksa Allah, dan doa yang selalu terucap. Tidak pernah terdengar keluhan atau rintihan yang membuat setan bahagia mendengarnya.

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Pil_Anti_Sedih

#Jadilah_Ayyub_Ayyub_Baru

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *