Ir. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiriwebinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Lestarikan Budaya dan Parawisata Indonesia Melalui Ruang Publik”

Jendelakaba.com—Ir. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiriwebinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema Lestarikan Budaya dan Parawisata Indonesia Melalui Ruang Publik via zoom meeting pada Senin, 1 April 2024.

Irwan menyampaikan bahwa teknologi digital telah membawa perubahan yang sik. Bekerja dan berinteraksi. Namun dengan keuntungan yang dibawa oleh teknologi, juga muncul datangan baru. Terutama terkait dengan privasi dan keamanan data. Data pribadi adalah aset yang sangat berharga. Ini mencakup informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, informasi keuangan, dan banyak lagi.

Di era digital ini, data pribadi kita seringkali diperlakukan sebagai mata uang yang bisa diperdagangkan, disalahgunakan, atau bahkan dicuri. Para peserta webinar yang saya banggakan. Perlindungan data pribadi bukanlah sekadar masalah privas, tetapi juga masalah keamanan yang berkaitan dengan identitas dan keuangan kita. Setiap kali kita memberikan informasi pribadi kita secara online, kita harus memastikan data tersebut dilindungi dengan baik. pentingbagi kita semua, baik individu untuk memahami dan regulasi perlindungan data pribadi ini termasuk langkah -langkah untuk meng -encrypt data, mengamankan infrastruktur digital, serta memberikan pelatihan kepada pengguna internet tentang praktik yang aman dalam berbagai industri.

Selain itu, kesadaran akan hak -hak kita sebagai pemilik data juga sangat -sangat penting. Kita harus memahami apa yang dilakukan dengan data kita, siapa yang mengaksesnya, dan bagaimana data tersebut digunakan. Dalam menghadapi tantangan perlindungan data pribadi di era digital, Kolaborasi antara individu dan pemerintah sangatlah penting. Kita harus bekerjasama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, terpercaya, dan menghormati privasi setiap individu.Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat memastikan bahwa data pribadi kita dilindungi dengan baik di era digital ini. Mari kita jadikan perlindungan data pribadi sebagai prioritas utama dalam setiap langkah kita dalam dunia.

Yanto, Ph.D. (Pegiat Literasi Digital) salah satu narasumber dalam webinar memaparkan bahwa dalam melastraikan budaya dan perwisata di ruang publik yang pertama di media sosial era digital ini menggunakan teknologi digital dan media sosial seluas -luasnya untuk memperkenalkan. Kemudian memberikan berikan ulasan yang baik karena ulasan yang baik ini 90 % pelaku perjalanan wisata pada saat dia akan menuju suatu tempat mereka biasanya membaca ulasan ya ulasan tempat, ulasan makanan, ulasan hotel, akomodasi, dan seterusnya.

Jadi dengan kita memberikan ulasan yang baik ya ini akan mendorong orang menjadi daya tarik orang untuk datang kesana. Kemudian hindari posting komen like unggahan yang menyerang budaya atau adat istiadat orang lain. Yanto mengajak untuk melestarikanbudaya dan pariwisata. Nah ini tentunya dimulai dari diri, keluarga, dan orang terdekat.Kemudian di ruang digital, mari kita gunakan teknologi digital dan medsos seluas -luasnya ya untuk memperkenalkan dan melistarikan budaya dan pariwisata kita ke pihak lain ya, bisa dalam maupun luar negeri.

Diu Oktora (Praktisi Komunikasi) juga menambahkan konsep ruang publik itu adalah terbagi tiga, ruang sosial yang di mana kita bebas dari sensor dan dominasi kemudian ini pasti ada jaminan untuk berkumpul dan berekspresi. Indonesia, sudah diatur dengan undang -undang juga. Kemudian ada ruang penciptan opini publik, adanya kebebasan berpendapat, kemudian ruang menjembatani kepentingan pribadi seseorang atau perusahaan atau pemerintah dengan publik masyarakat.

Dengan perkembangan zaman ruang -ruang publik ini berkembang. Salah satunya adalah ruang edukasi dan ruang promosi. Terkait dengan melestarikan budaya dan memperkenalkan pariwisata kita, saya melihat ada beberapa permasalahan. Salah satunya yang sangat difokuskan adalah dari sisi komunikasi. Bahwa kadangkala komunikasi atau PR itu dianggap bagian yang tidak penting. Padahal dia adalah supporting yang sangat perlu untuk melakukan pelestarian budaya, kemudian mengenalkan pariwisata, segala macam.Tidak disertai dengan penyusunan strategi komunikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *