HMI Cab. Berau Aksi Tolak Penutupan Jembatan, DPRD dan Bupati Dinilai lebih Pentingkan Urusan Pribadi Dibanding Kepentingan Masyarakat

Jendelakaba.com — Pemutusan Akses Jalan Menuju 6 Kecamatan akibat Perbaikan Jembatan Sambaliung di Kabupaten Berau Kalimantan Timur menyebabkan kemacetan arus lalu lintas yang cukup padat yang berujung segunung keluhan.

Berbagai keluhan tersebut diantaranya mulai dari penyebrangan gratis, penambahan LCT, Jaminan Kesehatan, Jaminan Ekonomi, Jaminan Keamanan dan Kenyamanan Penyebrangan, serta Jalan Alternatif.

Merespon Keresahan masyarakat, HMI Cabang Berau Gelar Dua Kali Aksi yang bertujuan untuk memastikan bahwa penutupan jembatan tidak menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat.

Adapun Aksi Pertama dilakukan di Kantor DPRD, Koordinator aksi, Riski Muri Adelan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Batiwakal, membawa aspirasi mewakili kepentingan masyarakat untuk disuarakan di kantor DPRD Kabupaten Berau.

30 anggota dewan DPRD Kabupaten Berau tidak ada satupun dikantor. Itu sudah tidak masuk logika, kalau seperti ini kita bisa berasumsi bahwa tidak adanya satupun anggota dewan merupakan hal yang disengaja, untuk menghindar dari massa aksi, ketika hal tersebut memang benar adanya maka muncullah asumsi lain, bahwa anggota dewan tidak siap menghadapi masalah akibat dampak dari penutupan jembatan sambaliung, dan ketidak mampuan memberikan solusi dari permasalah dampak dari penutupan jembatan tersebut yang dianggap sangat merugikan masyarakat. Ujarnya

Kami hadir bukan berdasarkan kepada kepentingan golongan, melainkan dari pada keresahan kami melihat permasalahan dari dampak penutupan jembatan sambaliung, saya ingin jembatan sambaliung cukup dilakukan pengaspalan ulang saja, bukan dibongkar ulang. Ketika pengaspalan selesai jadi jembatan bisa digunakan lagi, supaya masyarakat bisa berativitas seperti biasa sebagai mana mestinya, bukan menolak pembangunan tetapi meminimalisir agar penutupan jembatan tidak memakan waktu yang lama maka dengan demikian, tidak terlalu lama juga masyarakat merasakan dampak dari penutupan jembatan tersebut, dan pembangunan jembatan yang baru, bisa dilakukan disisi lain tanpa harus melakukan pembongkaran jembatan yang lama. Tegasnya

Kemudian Aksi Kedua digelar didepan Kantor Bupati Berau yang secara langsung di Motori oleh HMI Cabang Berau, adapun masa aksi gabungan dari HMI Komisariat Batiwakal dan HMI Komisariat Raja Alam, Koordinator Lapangan Bayu Saputra yang sekaligus menjabat sebagai Sekertaris Umum HMI Cabang Berau “Mempertegas Gerakan HMI Cabang Berau bukan gerakan politik praktis akan tetapi Murni gerakan memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tertindas akibat penutupan jembatan, serta mendesak Pemda bahwa apa yang menjadi rekomendasi HMI Cabang Berau sebelumnya untuk segera di laksanakan” lagi-lagi aksi tersebut tidak ditemui oleh Bupati dan Wakil Bupati.

Ketika Legislatif dan Eksekutif Kabupaten Berau tidak mendengarkan suara-suara mahasiswa maka itu sebuah ancaman, akan selalu ada suara-suara keadilan yang terus di gaungkan oleh HMI Cabang Berau untuk mengawal dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *