Giat kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategis dan Rentan di Daerah 3T, Pemilu Serentak Tahun 2024

Jendelakaba.com–Sorong, Papua Barat. Dalam kegiatan komisi pemilihan umum (KPU)Dohardo Pakpahan (Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU RI) memberikan laporan kegiatan komisi pemilihan umum (KPU) pada selasa, 14 Mei 2024. Beliau mengatakan “Pada saat ini saya akan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, fasilitasi kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, pasca pemungutan suara kepada kelompok pemilih strategis dan rentan di daerah 3T, yaitu daerah tertinggal, terdepan, dan terluar pada PEMILU serentak tahun 2024”

Di sambung lagi oleh Andarias Daniel Kambu (Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya) yang memberikan kata sambutan sekaligus pembukaan kegiatan komisi pemilihan umum (KPU) mengatakan kegiatan ini sangat penting karena saat ini kita ada pada tahapan pemilihan kepala daerah yaitu gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wakil Wali Kota. Yang mana Bapak-Ibu sekalian tentunya mengetahui secara bersama bahwa momentum Agenda PEMILU sudah selesai, walaupun akhir daripada itu melalui proses PHPU atau perselesiaan hasil pemilih di Makam Konstitusi yang belum selesai terkait dengan perselesiaan hasil pemilih bilik. Namun saat ini juga kita beririsan hadapada tahapan pemilihan kepala daerah.

“Oleh sebab itu, KPU menganggap hal ini penting untuk perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kemudian dan menjaga keberlanjutan program sosialisasi pendidikan pemilik kepada segmen perempuan di provinsi Papua Barat Daya yang dikategorikan dalam daerah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar.” Lanjutnya

Fatmawati (Anggota KPU Provinsi Papua Barat Daya Divisi Sosialisasi) sebagai pemateri mengatakan Tentu kita sama-sama mengetahui bahwa kemudian sebagaimana tadi Pak Dohardo sampaikan bahwa pemilih perempuan itu setengah dari DPT kita.

Lalu beliau melanjutkan “Yang tadi 204 juta, di Provinsi Papua Barat Daya, kita punya data pemilih 440.826 pemilih.”

Nah, setengahnya adalah perempuan, karena kita hanya mengakui laki-laki dan perempuan, kita tidak mengakui jenis kelamin selain laki-laki dan perempuan. Jadi kalau ada dia masuk aja di antara satu atau perempuan atau laki-laki, setengahnya adalah perempuan. Maka terhadap ini kita harus sadar bahwa keberadaan perempuan dalam proses demokrasi itu menjadi sangat penting. Lanjut Fatmawati

Mikewati Vera Tangka (Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia) sebagai pemateri kedua mengatakan “Saya juga sampaikan kepada Pak Dohardo dan juga Bapak Ketua KPU Sorong atas oportunitinya yang luar biasa saya bisa bertemu dengan perempuan-perempuan keren perempuan-perempuan hebat di kota mungkin juga di kabupaten Sorong”

Lalu Vera melanjutkan Peran lapang perempuan itu berbeda dengan laki-laki pernah tidak kakak mama ibu-ibu semua di sini melihat ada sebuah meme ya di itu cukup viral yang menunjukkan betapa kondisi akses politik perempuan dan laki-laki itu berbeda, jadi itu digambarkan sebagai sebuah lintasan lari.

Kalau laki-laki tidak ada di depannya, tapi begitu perempuan yang mau lari, adalah di depannya mesin cuci, adalah di depannya lagi kompor, seperti itu. Lanjutnya***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *