Oleh: Ega Noviani, Muhammad Arief Syafi’i, Widia Asri Septiani, Vivi Fadillah Haiza Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Jendelakaba.com — Globalisasi bisa kita sebutkan dengan masuk nya perkembangan dalam berbagai aspek dari luar yang mana salah satu dari aspek tersebut yaitu Pangan. Salah satu pangan yang sering dikonsumsi masyarakat baik dari kalangan orang dewasa bahkan anak-anak yaitu makanan instan. Kenapa makanan instan sering dikonsumsi?, hal ini dikarenakan makanan instan dikatagorikan sebagai makanan yang praktis untuk dihidangkan kala seseorang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Salah satu makanan instan yang sering dikonsumsi yaitu mi instan. Dimana makanan cepat saji ini sering kita temuai di supermarket dan warung-warung terdekat sebagai makanan pokok bagi semua kalangan baik orang yang berkecukupan atau pun sebaliknya. Dengan pangan pokok yang harga nya terjangkau, maka kebutuhan perut mereka terpenuhi tanpa memikirkan gizi dan lemak jahat yang terkandung pada produk mi instan tersebut.
Orang makan tentunya ingin mendapatkan energi sehingga bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka dari itu perlunya makanan yang mengandung gizi baik, agar bisa menjalankan aktivitas. Terutama anak-anak yang sering melakukan berbagai macam aktivitas baik dilakukan di dalam rumah maupun diluar rumah, contohnya seperti bermain dan belajar. Maka dari itu anak-anak perlu terpenuhi asupan gizinya. Dengan bantuan Gizi yang baik bisa meningkatkan perkembangan IQ ataupun kognitif anak. Selain gizi lemak yang dikonsumsi anak-anak juga harus diperhatikan karena lemak dibagi menjadi lemak jahat dan lemak baik. Mie instan umum nya memiliki sedikit zat gizi dan berkalori tinggi. Mie instan ternyata juga mempunyai kandungan zat-zat lain yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita seperti MSG (Monosodium Glutamate) dan penambah rasa. Lebih jauh lagi mengonsumsi mi instan secara berlibahan dapat mengurangi kinerja otak untuk bekerja secara optimal karena dengan kandungan MSG tinggi, yang dinilai bisa menghambat kecerdasan anak.
Adapun kandungan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi anak-anak, bahkan mi instan ini malah mengandung bahan kimia. Makanan mi instan ini banyak mengandung tepung, sehingga tidak adanya vitamin yang terkandung pada makanan cepat saji tersebut. Apalagi ketika anak-anak sarapan ataupun membawa bekal dengan memakan mi instan, maka sudah dipastikan anak tersebut akan mudah lapar. Hal ini bisa terjadi karena mi instan hanya mengandung bahan makanan karbohidrat saja ketika dikonsumsi hanya membuat kenyang sesaat. Selain merusak sistem otak anak mi instan ini juga bisa merusak fisik anak.
Ternyata dampak makanan yang biasa dikonsumsi oleh kalangan anak-anak maupun orang dewasa ini memiliki dampak yang sangat negatif bagi tumbuh kembang kinerja otak terutama anak-anak. Dengan mengetahui berbagai macam dampak negatif mengonsumsi mi instan sudah seharusnya para orang tua memperhatikan pola makan anaknya dan harus menyediakan makanan sehat kepada anak agar proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah bisa tercapai dengan baik. Ketika mengonsumsi makanan yang sehat anak-anak bisa berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung, dengan berkonsentrasi proses belajar yang dilakukan mudah dipahami oleh anak. Jika anak-anak sangat bersemangat dalam menanggapi penyampain dari guru, semangat selama bersekolah maka berdamapak bagi proses belajar. Maka dari itu alangkah baiknya dengan pengetahuan terkait dampak buruk mi instan bisa menjadi langkah yang baik agr anak-anak tadi bisa makan yang sehat agar tubuh dan pikiran mereka sehat dan bisa fokus belajar.
Otak itu di ibaratkan dengan otot, maka dari itu perlunya makanan yang memiliki empat sehat lima sempurna agar otak bisa berkerja dengan baik. Seperti kerja otot jika makanan yang dikonsumsi sehat maka otot akan lebih kuat, begitu pula otak jika makanan yang dikonsumsi sehat maka kerja otak juga akan lebih baik. Adapun anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan pada mi instan para orang tua bisa mulai lah mengatur pola makan anaknya menjadi lebih sehat. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat maka kita bisa menciptakan generasi muda yang berbakat serta cerdas agar Indonesia bisa semangkit maju ke depan dan tidak kalah dengan pendidikan di negara luar. ***