Jendelakaba.com— Forum Diskusi Publik bertema “Amankan Diri dan Sesama di Ruang Digital” digelar pada Jum’at, 24 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan Ir. H. M. Endipat Wijaya, M.M., Anggota Komisi I DPR RI, yang menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dalam menciptakan ruang digital yang aman, beretika, dan berkeadaban bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam paparannya, Endipat menyebut bahwa dunia digital kini bukan sekadar tempat berbagi informasi, melainkan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bangsa. “Ruang digital menentukan kualitas demokrasi, keamanan nasional, dan keutuhan sosial masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024, pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 221 juta jiwa dengan tingkat penetrasi 79,5 persen dari total populasi. Namun, seiring pertumbuhan tersebut, ancaman terhadap keamanan digital juga meningkat. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 400 juta serangan siber sepanjang tahun 2023 yang menyasar sistem pemerintahan, perbankan, pendidikan, hingga individu.
“Ancaman digital bukan hanya menyerang individu, tetapi juga sistem negara. Karena itu, penguatan keamanan siber harus dilakukan dari hulu ke hilir,” ujar Endipat.
Ia juga menyoroti maraknya perdagangan data pribadi dan penyebaran hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Sepanjang 2024, Kementerian Kominfo mencatat lebih dari 11.000 konten hoaks, terutama terkait isu politik, kesehatan, dan agama.
Endipat menegaskan bahwa literasi digital adalah benteng utama dalam menghadapi ancaman tersebut. “Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan perangkat, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, mengenali informasi palsu, dan menjaga etika dalam berkomunikasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, keamanan digital bukan semata soal perlindungan data dan sistem, melainkan juga menjaga martabat dan masa depan bangsa. “Ruang digital adalah cermin dari siapa kita sebagai masyarakat. Bila diisi dengan kebencian, kita membangun peradaban yang rapuh. Namun bila diisi dengan kejujuran dan empati, ruang digital akan menjadi kekuatan besar bagi kemajuan Indonesia,” tutupnya.
Forum yang berlangsung pada Jum’at, 24 Oktober 2025 ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat sipil dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan produktif.
Semangat “Amankan Diri dan Sesama” diharapkan menjadi nilai bersama untuk mewujudkan ruang digital yang sehat, saling menghormati, dan berkeadaban.***






