Ir. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pilah Pilih Informasi di Ruang Digital”

Jendelakaba.com— Jakarta—Ir. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri  webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pilah Pilih Informasi di Ruang Digital” via zoom meeting pada Kamis, 28 Maret 2024.

Irwan menyampaikan bahwa teknologi berkembang cepat dan telah mengubah secara kita. kerja, juga bersosialisasi dengan sesama. Teknologi dan sosial media adalah suatu hal yang tidak tepat. Teknologi digital menghadirkan ruang komunikasi dan media informasi yang tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu. Di media sosial kita bisa bebas berpendapat dan berekspresi. Namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan tersebut bukanlah kebebasan mutlak antara pabatan dan etika sosial media yang paling ampuh untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, bahkan dunia bukan hanya itu saja media sosial merupakan wadah untuk meng -update data -data berita -berita yang termasuk perkembangan dan kemahiran digital di Indonesia membuat para pengguna mampu memperoleh dan menyebarluaskan informasi terpada tanjungan sangat mudah.

Bahkan hanya dengan istilahnya satu ketukan jari saja, itu informasi sudah bisa menyebarluas. Hal itu dapat dilakukan dengan sangat mudahnya menggunakan platform media masyarakat dan sosial yang kita, yang sini sudah sangat menjamur di tengah masyarakat. Saat ini kekuatan media masyarakat dan media sosial memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dalam memberikan sebuah informasi pinjaman. Tetapi di sisi lain, media sosial juga tidak ada batasnya. Sehingga dalam hal ini, para pengguna harus ingat bahwa ada undang -undang ini. atau Undang -Undang Nomor 11 Tahun 2008 adalah undang -undang yang berdasarkan tentang informasi serta transaksi elektronik hingga menggunakan informasi yang dihormati tersebut dengan baik dan tidak melengkeng. Dalam berkelancar di dunia maya, kepandian untuk memilih dan memilih informasi sangat -sangat diperlukan. Mengingat, begitu menjamutnya berita -berita saham di tengah masyarakat. Lalu jangan sampai kita apalagi yang berikut, kekhiasan ini kurang palai digital.

Masyarakat Indonesia yang aktif di sosial media mencapai 170 juta orang. Sisi positif sosial media Yang pertama adalah media sosial menawarkan keamanan. Kedua, media sosial mampu menghubungkan semua orang dalam segala besar, mampu menghubungkan dengan keluarga, teman, bahkan seluruh pengguna internet. Yang ketiga, sosial media sebagai wadah pencari informasi dan mampu memberikan akses cepat ke informasi dan peneliti. Keempat, YouTube sebagai media pembelajaran online menambah keperluan kerja, tutorial, dan lain -lain. Lima, media di bidang sosial. Dan enam, media penghubung antara pencari kesehatan perusahaan. Sedangkan di sisi -sisi negatif sosial media, yang pertama dalam online versus realitas, media sosial itu sendiri tidak masalah, bukan merupakan masalah. Ini adalah cara orang menggunakannya sebagai pegawai komunikasi aktual dan sosial di bahagian langsung.

Teman di media sosial mungkin sebenarnya bukan teman, dan bahkan mungkin orang asing. Kedua, peningkatan penggunaan. Semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dapat menyebabkan cyberbullying, kecemasan sosial, depresi, dan paparan konten yang tidak sesuai dengan nanti. Ketiga, media sosial membuat ketagihan, dan keempat, takut kesinggalan. FOMO telah menjadi tema umum dan sering menarah kepada kebiasan check and recheck media sosial.

Salah satu narasumber dalam webinar, Dr. Phil. Panji Anugrah Permana (Dosen Departemen Politik FISIP UI)memaparkan bahwa diperlukan kedewasan kita di dalam beraktivitas di dunia digital. Dalam konteks informasi kebijakan publik misalnya ya, kita juga harus selalu aktif ngecek informasi kebijakan itu bener apa enggak. Jangan sampai tadi ya ada disinformasi sholat jumat digeser ke hari Sabtu, kita percaya. Atau bukan kemasinan hari Sabtu, kita marah ke Menteri Agama. Padahal informasi itu hoax misalnya. Yang terakhir hoax itu misalnya soal pengeras suara. Beritanya kan macam -macam yang beredar di masyarakat, tapi mungkin Kementerian Agama tidak memaksudkan seperti itu. Jadi ada aja sesuatu yang kemudian dibelokkan informasi itu kepada publik. Jadi kita sebagai netizen, digital citizen, aktif aja enggak cukup. Tapi juga kita harus punya kompetensi kecakapan, budaya, dan etik ya dalam diri kita untuk tadi ya beberaktivitas di dunia digital.

Narasumber lainnya, Dinda Muthia Khaerun. (Akademisi) juga memaparkan terkait ruang digital menjadi wadah informasi yang ada di dunia nyata. Melalui social media kita dapat mendapatkan informasi dengan sangat mudah dan cepat. Berbeda dengan zaman dulu dimana kita dapat mengakses internet harus dengan susah payah seperti harus memiliki tetanggumah untuk mendapatkan sambungan kabel internetnya atau harus pergi ke warnet dan kita butuh usaha lebih dan juga menghabiskan uang lebih.

Dampak negatif sosial media ketika ada berita yang muncul di sosial media seperti misalnya video, berita seseorang kita harus mengetahui apakah itu berita yang utuh atau yang sudah di cut atau dipotong yang dapat menimbulkan persepsi berbeda. Bisa jadi kita salah paham padahal sebenarnya tidak seperti itu. Nah kemudian jika ada konten atau informasi di sosial media pastikan kita sebagai pengguna sosial media harus lebih cermat dalam menggunakan kolom komentar karena berdampak pada seperti perasaan orang yang lain yang kita komentari apakah itu termasuk kategori bullying atau yang lebih parahnya jika kita men -share atau mengkomentar sebarangan dalam menggunakan akun asli kita akan berdampak pada bahan pertimbangan dalam penerimaan pekerjaan.

Ini penting sekali karena zaman sekarang tidak sedikit perusahaan yang akan melihat sosial media kita jadi ditulis apakah memiliki sosial media Instagram atau Facebook nah mereka nanti akan mengecek jadi hati -hati untuk kita jangan terbawa emosi ketika ada di sosial media langsung komen langsung share seperti itu. tujuan positif sosial media di ruang digital ini tidak kalah penting dan ada beberapa misalnya cari konten yang berkualitas, cari informasi yang dapat memberikan pengaruh positif bukan hanya hoax atau berita -berita orang lain yang membuat kita iri hati atau kita cemburu atau menyebarkan ujaran kebencian.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *