Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0”

Jendelakaba–Jakarta–Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0” melalui platform online zoom meeting pada Sabtu, 27 Januari 2024.

Beliau menyampaikan bahwa fenomena revolusi industri 4.0 menuntut adopsi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Dalam konteks ini, pembangunan pedesaan digital menjadi kunci utama untuk memastikan inklusivitas pembangunan ekonomi. Pendekatan ini bukan hanya tentang memajukan perkotaan tetapi juga memberdayakan wilayah pedesaan melalui teknologi digital, sehingga kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan dapat diminimalkan.

Pembangunan pedesaan digital mencakup penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan konektivitas, akses informasi, dan akses pasar bagi masyarakat pedesaan. Inisiatif ini tidak hanya mempercepat distribusi informasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor pedesaan. Transformasi digital ini menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di pedesaan, melalui platform e-commerce dan aplikasi berbasis teknologi.

Peran utama dalam mendukung pembangunan pedesaan digital adalah pembangunan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Akses internet yang cepat dan terjangkau menjadi landasan bagi perkembangan ekosistem digital di pedesaan. Pemerintah perlu fokus pada investasi dalam pengembangan infrastruktur digital yang dapat menghubungkan pedesaan ke jaringan global. Dengan demikian, pelaku usaha dan masyarakat di pedesaan dapat mengakses informasi, pasar, dan peluang bisnis secara lebih efisien.

Pendidikan dan pelatihan merupakan aspek krusial dalam mengimplementasikan pembangunan pedesaan digital. Masyarakat pedesaan perlu dibekali dengan keterampilan digital agar dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal. Program pelatihan dan pendidikan yang berfokus pada literasi digital dan pengembangan keterampilan teknologi menjadi penting untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat pedesaan dalam ekosistem digital.

Pembangunan pedesaan digital tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Melalui penerapan solusi digital di sektor pertanian, kesehatan, dan layanan publik, masyarakat pedesaan dapat merasakan manfaat langsung. Misalnya, pemantauan pertanian berbasis sensor dan teknologi dapat meningkatkan hasil pertanian, sementara layanan kesehatan digital dapat meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap perawatan medis.

Dengan adopsi strategi pembangunan pedesaan digital, Indonesia dapat memperkuat fondasi ekonominya dan mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengimplementasikan inisiatif ini menjadi kunci keberhasilannya. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat memasuki era industri 4.0 dengan memberdayakan potensi ekonomi di seluruh negeri dan menciptakan inklusivitas pembangunan yang berkelanjutan.

Irvan Sophan Himawan, SE., MM. (Dosen Universitas Putra Indonesia) salah satu narasumber dalam webinar memaparkan transformasi digital di desa tidak hanya sebatas penggunaan teknologi, tetapi juga melibatkan perubahan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat. Pendidikan dan sosialisasi akan manfaat digitalisasi perlu ditingkatkan untuk menciptakan kesadaran akan potensi positif yang dapat dihasilkan. Pemanfaatan teknologi digital di desa dapat mencakup pengembangan e-commerce lokal, penerapan smart farming, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui telemedicine. Dengan demikian, desa tidak hanya akan menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen dan penyedia layanan digital.

Pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) desa menjadi kunci utama dalam proses digitalisasi. Pelatihan keterampilan digital harus diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan di desa, dan program pelatihan kerja yang berfokus pada keahlian digital perlu diperluas. Selain itu, pemberdayaan perempuan dan kelompok masyarakat marginal perlu diperhatikan agar kesempatan digital dapat dinikmati secara merata.

Narasumber lainnya, Prof. Dr. Henny Nuraeni, SH., MH. (Dekan Fak. Hukum Universitas Surya Kencana Cianjur) menyampaikan bahwa strategi untuk mempersiapkan digitalisasi di pedesaan melibatkan edukasi dan pelatihan masyarakat desa. Penguatan literasi digital, pelatihan keterampilan teknologi, dan penyediaan sarana pendukung teknologi merupakan langkah-langkah kunci untuk memastikan penerimaan teknologi di tingkat masyarakat desa. Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam memberikan insentif dan dukungan keuangan untuk inisiatif digitalisasi desa.

Mewujudkan digitalisasi di pedesaan dapat dilakukan melalui implementasi berbagai proyek dan program. Contoh nyata digitalisasi desa melibatkan pembangunan pusat layanan digital, pelatihan penggunaan teknologi, dan penerapan sistem informasi manajemen desa. Adopsi teknologi juga dapat terlihat dalam pertanian dengan penggunaan sensor dan perangkat pintar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Kesimpulannya, pembangunan pedesaan digital di Indonesia 4.0 bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi suatu keharusan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengatasi hambatan dan mengimplementasikan strategi yang tepat, desa-desa dapat menjadi pusat pertumbuhan yang berdaya saing di era digital, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pedesaan dan kontribusi positif pada perekonomian nasional. Serta diharapkan juga semua desa di Indonesia dapat berkembang pesat atau bahkan maju menjadi desa digitalisasi yang dapat bersaing penduduknya di duni global ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *