Jendelakaba.com – Webinar yang di gelar kominfo bersama Komisi I DPR RI mengangkat tema tentang “Pentingnya Masyarakat Mengambil Peran Melawan Hoax” melalui platform Zoom Meeting, 13 Februari 2023.
Kali ini di moderatori oleh Pangeran Ahmad Nurdin dan menghadirkan narasumber hebat yaitu Dr. Fajar Nursahis, M.Si (Direktur Riset Algoritma), H. Muhammad Farhan, S.E (Anggota Komisi I DPR RI),Dr (Phil). Aditya Perdana (Dosen Universitas Indonesia).
Muhammad Farhan dalam pemaparannya menyampaikan berbagai unsur kepentingan perlu peningkatan literasi digital. Ekosistem dalam ruang digital harus selaku kita jaga karena ruang digital merupakan gerbang perubahan prilaku masyarakat. Kebebasan berksretasi dan berpendapat di media sosial harus dibatasi karena ada ancaman pidana dan perdata terhadap konten dalam ruang digital. “Mari kita jadikan ruang digital sebagai pemersatu bangsa bukan sebagai pemecah belah bangsa”. Ujarnya.
Kemudian Fajar Nursahis menyampaikan total penduduk Indonesia 133 persen menggunakan internet dan 77 persen menggunakan media sosial. Ciri interaksi digital yaitu interaksi beragam sehingga komunikasi digital jadi platform tidak terhindarkan. Interaksi media menggunakan platform teknologi informasi SMS, email, chat-room, FB, IG, twitter, tik tok dan lain-lain.
“Media sosial menjadi primadona dengan pengguna media sosial sebesar 191 juta dan terus bertumbuh”. Ujar Direktur Riset Algoritma tersebut.
Fajar juga menyampaikan Internet merubah kebiasaan orang dalam mengkonsumsi informasi dimana internet sebagai tumpuan mencari informasi, keberlimpahan informasi (Abudance of informasi) namun belum tentu kevalidan informasinya. Fakta tidak semuanya positif sehingga Hoax tumbuh subur yang merupakan kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Hoax proper dimana berita bohong dibuat secara sengaja, judul heboh tapi berbeda dengan isi berita dimana informasinya benar tapi diberi judul yang heboh dan provokatif, berita benar namun konteksnya menyesatkan.
“Lawan hoax dengan literasi digital dan dimbangi dengan budaya baru bersikap kritis dan menggunakan nalar dan akal sehat. Membangun budaya kritis dan etis dengan digital skill” ucapnya.
Dosen Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan peluang literasi digital saat ini yaitu penetrasi yang semakin meningkat, kecepatan dan kemudahan dalam mendapat akses informasi, dan perubahan struktur sosial, kultur, ekonomi atau pun politik di masyarakat. Adapun tantangan saat ini dengan adanya gap antara kecepatan akses informasi dari pengguna media sosial serta bocornya data-data pribadi.
Menurut Aditya menyebarkan luaskan berita hoax bisa dipidana 6 tahun penjara dengan dijerat pasal 45 UU RI No 19 tahun 2016 dengan denda maksimal 1 miliyar. Cara cerdas menangkal berita hoax sebagai berikut:
1.Jangan menyebarkan berita tanpa mencek kebenaranyya
2. Jangan mudah terpengaruh dengan judul-judul yang provokayif
3. Teliti dan cermat
4. Periksa fakta
5. Teliti keaslian foto. ***