Urgensi Literasi Digital dalam Melawan Hoax pada Proses Pembentukan Informasi

Jendelakaba.com — Farah Puteri Nahlia Anggota Komisi I DPR RI dalam Webinar Ngobrol Bareng banyak sekali fenomena masyarakat yang terpapar hoax khususnya di era digital jni ini juga terkait dengan pembentukan RUU atau kebijakan publik yang dibuat pemerintah dan ini tentunya memerlukan kesadaran dari masyarakat, dan perlunya dukungan untuk fenomena hoax.

“Sebab dengan adanya hoax ini masyarakat gampang percaya berita-berita palsu, bohong dan ini dapat merugikan dan juga membuat kegelisahan masyarakat serta perpecahan antar kelompok,” ungkapnya Rabu (21/7/23).

Untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan program literasi digital kepada masyarakat baik oleh pihak yang terkait misalnya konstitusi pemerintah, akademisi ataupun komunitas.

Walaupun masyarakat telah cakap dalam menggunakan peralatan digital namun juga perlu diberikan edukasi terkait dengan penggunaan informasi yang tersebar dengan adanya banjir informasi di media sosial.

Oleh karena itu kita juga harus menanggapinya dengan kritis dan bijak,
dari data kementerian komunikasi dan informasi periode pada tanggal 1 Agustus 2018 sampai 22 Juni 2021 menunjukkan bahwa terdapat 8.499 isu hoax yang menerpa publik.

“Dan menurut data tersebut ada 3 isu besar hoax yang paling banyak menerpa masyarakat terkait dengan bidang politik 1.252 hoax, pemerintahan 1.702 hoax dan di bidang kesehatan,” terangnya.

Kenapa orang-orang membuat berita hoax yaitu dengan tujuan utuk menggiring opini masyarakat dan kemudian membentuk sebuah opini atau persepsi yang salah terhadap sesuatu informasi yang sebenarnya.

Hoax ini merupakan informasi yang memang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya secara sengaja.

“Dengan kata lain diartikan sebagai upaya untuk memutar balikkan fakta dengan menggunakan informasi yang meyakinkan tapi sebenarnya tidak meyakinkan, yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya,” paparnya.

Kemudian juga bisa diartikan sebagai tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya dengan cara membanjiri suatu media massa dengan kesan yang salah agar bisa menutupi informasi yang benar.

Situasi politik Indonesia mengalami situasi krisis yang disebut dengan SARA, isu ini disebarkan dan dikembangkan melalui hoax karena adanya Sara terkontak kontrakan masyarakat ,ada kelompok kelompok tertentu yang akhirnya terjadi perselisihan dan keributan,semua ini diawali dengan hoax hingga menjadi masalah nasional karena ini bisa berpotensi mengakibatkan perpecahan masyarakat.

“Kemudian menghasilkan instabilitas politik sehingga menghambat pembangunan nasional. Akibat dari hoax ini memunculkan rasa sentimen dan kekhawatiran terhadap masyarakat,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *