UMKM dan SDGs: Bangun Usaha Rakyat Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Jendelakaba.com — Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2004 sampai 2022 menunjukkan rata-rata pertumbuhan dari 2004-2014 sebesar 5,69% dan rata-rata pertumbuhan 2015 sampai 2002 sebesar 3,99%.

 

“Berdasarkan perkembangan APBN 2004 sampai 2023 yang diperoleh dari sumber APBN dan APBNP berbagai tahun yang telah diolah menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahunnya yang mana rata-rata defisit 2004-2014 sebesar 119 triliun” Ujar Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM. MBA (Anggota Komisi I DPR RI) dalam Webinar Forum Diskusi Publik dengan tajuk UMKM dan SDGs: Bangun Usaha Rakyat Menuju Pembangunan Berkelanjutan” pada Rabu (12/7/2023).

 

 

M. Aziz Firdaus, SE. MM (Pegiat Literasi) juga memaparkan “Target dari pembangunan yang berkelanjutan adalah kesejahteraan global dengan mempertahankan kondisi lingkungan tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera pendidikan berkualitas kesejahteraan gender air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi industri, inovasi dan infrastruktur.”

 

berkurangnya kesenjangan kota dan pemukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh kemitraan untuk mencapai tujuan. Lanjutnya

 

Senada dengannya, Dr. Nursodik Gunarjo, S.Sos (Plt. Direktur IKPMK, Dirjen IKP Kemkominfo RI) juga menyampaikan dalam seminar bahwa “Tujuan bangunan berkelanjutan adalah serangkaian 17 tujuan yang telah ditetapkan oleh perserikatan bangsa-bangsa atau PBB pada tahun 2015 untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk kemiskinan kelaparan, perubahan iklim ketimpangan sosial dan faktor-faktor lainnya”

 

Salah satu bentuk implementasi dari SDGs atau pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah peran usaha mikro kecil menengah atau yang kita kenal dengan UMKM. Melalui peran UMKM diharapkan kemiskinan akan berkurang dan akan tercipta peluang ekonomi yang setara tanpa membandingkan gender. Sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud lanjutnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *