Temukan Media Asing Menyoroti Keputusan Presiden Indonesia Untuk Merombak Kabinet Di Ujung Pilpres 2024

Jendelakaba.com — Media asing turut menyoroti keputusan Presiden Joko Widodo untuk merombak kabinet dan mengisinya dengan para loyalis pada hari ini, Senin (17/7), beberapa bulan menjelang Pilpres 2024.

Diketahui bahwa Media Singapura, The Straits Times, yang menyoroti keputusan itu dalam berita bertajuk “Indonesia’s Jokowi appoints loyalist to Cabinet, in reshuffle ahead of general election.”

Dalam pemberitaan itu, The Straits Times membahas penunjukan mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi.

Budi di tunjuk menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika untuk menggantikan Johnny G. Plate, politikus Partai NasDem yang dijerat kasus korupsi.

“Budi yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi merupakan pemimpin Projo, organisasi relawan yang mendukung Jokowi sejak 2014,” demikian kutipan pemberitaan itu, dilansir dari cnnindonesia.com

Media itu menggarisbawahi perombakan kabinet ini dipandang luas sebagai manuver Jokowi untuk memasukkan para pendukungnya di jajaran kabinet sebelum pilpres pada Februari 2024 mendatang.

Dalam perombakan kali ini, Jokowi memang menunjuk sejumlah tokoh yang dianggap sebagai sekutunya.

Setelah dilantik, Budi bahkan mengatakan ia akan tetap menjadi ketua umum Projo. Namun, Budi menyebut Projo akan membentuk badan pemenangan yang dinakhodai oleh Panel Barus sehingga ia bisa fokus bekerja sebagai menkominfo.

Ia memastikan rangkap jabatannya sebagai relawan pendukung Jokowi dan menteri kabinet sang presiden tidak akan mengganggu kinerjanya.

“Tidak. Ini kan supaya karena kita kan nanti diminta untuk menyatukan, supaya tidak terpecah-pecah,” ujarnya.

Posisi Budi di Kementerian Desa PDTT sendiri digantikan oleh Paiman Raharjo. Layaknya Budi Arie yang merupakan ketua umum Projo, Paiman juga dikenal sebagai pentolan relawan Sedulur Jokowi.

Pada 2019 lalu, Paiman mengatakan kelompoknya itu sudah mendukung Jokowi sejak gelaran pilgub DKI hingga pilpres.

“Kami bergerak sejak 2012 ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian 2014 sebagai capres dan kini maju kembali sebagai capres,” kata Paiman saat itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *