Jendelakaba.com – Komisi I Anggota DPRD RI Kresna Dewanta sebut peran orang tua penting dalam pengawasan terhadap anak dalam memberikan edukasi baik serta buruknya teknologi.
Hal itu disampaikannya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI, pada Rabu (15/2/23). Kresna menuturkan jika generasi di era ini adalah generasi yang peka akan teknologi.
“Internet ini diibaratkan dua mata pisau ada sisi positifnya dan ada sisi negatifnya. Ada yang di dunia nyata merasa introvert namun di dunia dital mereka merasa extrovert,” ucapnya.
Sehingga peran orang tuajuga ketat terhadap dunia digital ini tanpa mengekang mereka. Sebab potensi yang buruk ini harus ditangkis sebelum terjadi.
“Melindungi anak-anak saat penuh dengan ekstra orginari dengan memahami dan melakukan pemahaman kenapa konten ini boleh ditonton dan kenapa hal ini tidak boleh ditonton. Orang tua harus peka karena tidak semua anak mau bertanya dan tidak merasa perlu ditanyakan,” tuturnya.
Sementara Itu Naswardi Ketua Komisi III DPR RI mengatakan bahwa ada tahun 2030 pemerintah berkomitmen mencapai targets development goals khusus terkait anak.
“1 dari 3 penduduk Indonesia pada tahun 2017 adaaha anak-anak dan yang menjadi topik utama pemerintah dalam beberapa tahun terakhir adalah perlindungan anak.
“Program unggulan yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Anak adalah “Three Ends”. End violence agains women and children, and huma tracking, dan end bariers to ecomonic Justice.
Langkah strategis pemerintah tertuang dalam “UUD 1945 pasal 28B ayat 2, UU no 35 tahun 2014 dan Ratifikasi konvensi hak anak (KHA) tahun 1990. Hasil survei LSF terhadap pelajaran di Jabodetabek ditemukan fakta bahwa 76,1 persen anak mengakses media tontonan melalui jaringan teknologi informatika yakni media digital berbasis internet.
“Akses terhadap televisi sebesar 22 persen dan bioskop sebesar 2 persen dan terdapat 54 persen penonton usia
anak tidak memperhatikan klasifikasi usia dalam menonton,” jelasnya.
Durasi waktu anak mengakses media dan tontonan yakni 3-8 jam per hari. Kamar
merupakan tempat yang paling disenangi anak untuk menonton media sosial.
Anak berpandangan bahwa konten yg ditonton merupakan bagian dari kisah nyata.
“Kecendrungan anak untuk meniru adegan yang paling dominan berkaitan dengan adegan yang bermuatan pornografi sebesar 26 persen ditingkat SMP 28 persen di tingkat SMA dan adegan bermuatan kekerasan 11 persen di tingkat SMP dan 19 persen di tingkat SMA, ini yang harus kita perhatikan,” pungkasnya. ***
Wonderful blog! I found it while searching on Yahoo News.
Do you have any suggestions on how to get listed in Yahoo News?
I’ve been trying for a while but I never seem to get there!
Thanks
https://solo.to/kobet1
https://www.outlookindia.com/plugin-play/ED8590ED8590EBB2B3-EB8F99EC9DBC-EC8694EBA3A8EC8598-EBA994EC9DB4ECA080EC82ACEC9DB4ED8AB8-EBAAA8EC9584EBB3B4EAB8B0
https://www.xn--oy2b25b99m3qamd566h.com/counter/gate/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=139011
http://www.mouneyrac.com/free/wbc247wbcbrocomECBD94EB939Ckko49E38387-1/
https://roacytomedy.com/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=126519
https://candays.com/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=66112