Jendelakaba.com– Pada Sabtu, 13 September 2025, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI menggelar kegiatan sosialisasi di RW 016 Sukadami, Kabupaten Bekasi. Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, H. Obon Tabroni; Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd; Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos., M.Si; serta Sekretaris Dinas P2KB Kabupaten Bekasi, Juniardiana Rosatijawan, S.T., M.M.
Dalam sambutannya, Ketua RW 016 Sukadami selaku tuan rumah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi ini. “Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan, tetapi langkah nyata untuk membangun keluarga sehat, sejahtera, dan berkualitas,” ujarnya.
H. Obon Tabroni menekankan bahwa persoalan kependudukan berdampak langsung pada tantangan di bidang ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Ia menyoroti kondisi di Kabupaten Bekasi yang jumlah penduduknya sangat besar, bahkan melebihi beberapa provinsi di Indonesia. “Bekasi menghadapi beban berat, dari kebutuhan lapangan kerja hingga layanan kesehatan. Banyak masyarakat masih terkendala jaminan kesehatan, bahkan peserta Jamkesda ada yang dinonaktifkan,” jelasnya.
Selain itu, Obon juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan Presiden dapat dirasakan seluruh anak sekolah pada 2025. Namun, ia menyoroti tantangan baru, yakni rendahnya minat anak-anak Indonesia mengonsumsi sayuran dan kecenderungan memilih makanan cepat saji. “Pola makan ini menjadi ancaman kualitas kesehatan generasi mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menegaskan bahwa program Keluarga Berencana (KB) bukan hanya soal membatasi kelahiran, melainkan memastikan kualitas generasi bangsa. Ia menyoroti ancaman stunting yang diperkirakan masih dialami 4,4 juta anak pada 2025. “Stunting bukan sekadar tubuh pendek, tetapi berdampak pada kecerdasan dan masa depan anak. Karena itu, perhatian pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, pemberian ASI eksklusif, serta usia ideal kehamilan menjadi faktor penting,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kesadaran masyarakat Bekasi bahwa pengendalian penduduk, kesehatan, serta pola makan sehat adalah kunci dalam mewujudkan generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.***