Sijunjung Butuh Keberlanjutan, Narasi Perubahan Tidak Relevan, Harus Disimpan Untuk Kenangan

Fadhlur Rahman Ahsas

Sijunjung– pemungutan suara atau pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 tinggal 6 hari lagi.

Nantinya tanggal 27 November masyarakat akan memberikan hak pilih untuk pemimpin untuk 5 tahun yang akan datang termasuk di Kabupaten Sijunjung.

Pilkada Kabupaten Sijunjung sendiri saat ini diikuti oleh 2 pasangan calon yaitu petahana Benny Dwifa Yuswir – Iraddatillah dan penantangnya Hendri Susanto – Mukhlis.

Menyikapi dinamika polarisasi demokrasi Sijunjung semakin meningkat, salah satu tokoh masyarakat Sijunjung Fadhlur Rahman Ahsas, meluruskan dan juga menyayangkan adanya narasi perubahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan Sijunjung yang lebih baik lima tahun kedepan

“Narasi perubahan saya rasa sudah tidak relevan lagi dengan kondisi 3 tahun ke belakang, dimana pasca Covid 19 merubah tatanan pola kehidupan kita. Dimana keterbatasan dan hambatan bukan menjadi pengahalang bagi kepemimpinan Benny-Radi. Bahkan menjadi peluang bagi mereka, karena keduanya memiliki pengalaman dan networking dalam dunia pemerintahan” Tuturnya

Faktanya hampir dalam setiap situasi di mana narasi perubahan digaungkan bahkan bisa terjawab dengan kinerja Benny-Radi, baik infrastruktur dan SDMnya. Sejatinya, sekarang pasangan ini telah membuktikan dengan harmonisasi serta meletakkan sesuatu pada tempatnya “the right man and the right place”. Maka masyarakat Sijunjung telah bisa menerima kenyataan bahwa konsep perubahan yang di gaungkan harus disimpan menjadi kenangan di sudut narasi nya

Seiring dengan menguatnya narasi keberlanjutan, yang menjadi bagian dari visi pemimpin Indonesia sekarang, tentu menjadi hal baik, terutama kaitannya dengan arah pembangunan di daerah dan nasional, untuk lima tahun ke depan. Apalagi partai pengusung dan pendukung Benny-Radi semuanya masuk dalam kabinet merah putih, sesuatu yang baik untuk Sijunjung kedepan

“Yah, ini salah satu keuntungan kita untuk Sijunjung yang lebih baik, hal ini dengan kinerja Benny-Radi yang masih bertahan dan harmonis, tidak memulai dari nol kilo meter, bahkan tidak harus mencari rasa sama pasangannya sebab ibarat kaki nanti kalau pincang asbab miss komunikasi saja akan berakibat fatal yang melahirkan penghambatan tentang good government, apalagi untuk memikirkan rakyatnya dan kinerjanya. Fenomena seperti itu sudah ada di periode sebelumnya bahkan hampir di kepala daerah Sumbar, Bupati dan Wakilnya tak bisa seiring sibuk dengan politik internalnya ngurusin bagian ini dan itu lupa akan maslahat masyarakat” Terangnya

Artinya, kepemimpinan Benny Radi secara keseluruhan sangat baik dan bisa untuk dilanjutkan karena pemimpin seperti ini dipastikan akan melanjutkan capaian-capaian yang sudah direncanakan dan sesuai dengan kepemimpinan nasional dalam bahasa lain, arah pembangunan Sijunjung dalam lima tahun ke depan tidak akan mengalami pengaturan ulang, apalagi memulai dari awal kembali.

“Saya menyakini masyarakat Sijunjung mengerti dan paham akan kemaslahatan Sijunjung kedepan, apakah kita akan mana ruko kembali dan itu tidak akan berjalan secara efektif, karena akan habis energi dalam melakukan penyelarasan rencana ulang pembangunan daerah dengan kehendak kepentingan baik kepala daerah dan para pendukungnya, dimana untuk menuju Indonesia emas 2045 di mulai dari daerah. Jika konsep perubahan karena sakit hati, tidak difasilitasi atau alasan ini dan itu hanya sebatas pribadi, maka kita sudah merencanakan kemunduran Sijunjung 5 tahun kedepan serta menghambat untuk Indonesia emas 2045” Tuturnya

Terakhir, ia mengajak masyarakat berpolitik secara realistis, cerdas dan paham akan kemaslahatan kedepan untuk negeri. Bukan karena melihat covernya saja, kemudian termakan isu kebencian serta fitnahan bahkan berita hoax, hal yang demikian pastinya menuju jurang kemudaratan

“Marilah kita berpolitik secara cerdas dan berakal sehat. Jangan gara-gara pilkada kita terbelah, jangan ciptakan jurang polarisasi terlalu lebar, apalagi menyeru kepada politik indentitas yang berakibat kepada keterburukan demokrasi kita. Mari kita datang ke TPS pada 27 November 2024, menunjukan pilihan kita untuk pemimpin Sijunjung kedepan” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *