JENDELAKABA-Semangat merawat tradisi dan menghidupkan kreasi generasi muda kembali digaungkan melalui Pusako Panai Culture & Competition 2025, sebuah festival budaya tingkat Provinsi Sumatera Barat yang digelar pada 29–30 November 2025 di Gedung Balairung, Kabupaten Sijunjung.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Sanggar Pusako Panai dipimpin oleh Edo ini menghadirkan berbagai kompetisi seni yang sarat nilai budaya Minangkabau. Festival ini mengusung tema besar: “Merawat Tradisi, Mengunggah Kreasi”, sebagai manifesto untuk menjaga warisan budaya sekaligus mendorong lahirnya karya kreatif generasi muda.
Empat Kategori Lomba Bernuansa Tradisi
Rangkaian perlombaan berlangsung meriah selama dua hari, dengan empat kategori utama:
1. Solo Song (Lagu Daerah)
2. Tari Kreasi
3. Tari Tunggal
4. Fashion Show Baju Kurung Basibah
Para peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat tampil memukau, menunjukkan kekayaan budaya dan kreativitas yang terus berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi.
Didukung Program Fasilitasi Kebudayaan
Pendanaan kegiatan ini berasal dari Program Fasilitasi Kebudayaan (BPK Wilayah 3), sebuah skema yang turut memperkuat keberlangsungan ekosistem seni budaya di daerah.
Ketua Panitia, Hayatul Haqi Ahsas, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar perlombaan, namun sebuah ruang pembelajaran dan dialog antar generasi.
“Dengan kegiatan ini kita ingin menegaskan bahwa tradisi tidak hanya dirawat, tetapi juga dikreasikan. Generasi muda harus punya panggung untuk menunjukkan identitas budayanya,” ujarnya.
Dibuka Resmi oleh Pemerintah Daerah
Agenda Pusako Panai Culture & Competition 2025 dibuka secara resmi oleh Bupati Sijunjung melalui Asisten I, Afrizal. Dalam sambutannya, Afrizal menekankan bahwa festival budaya seperti ini memiliki peran penting dalam menjaga jati diri lokal dan menumbuhkan kecintaan anak muda terhadap warisan leluhur.
“Ini bentuk semangat merawat tradisi sekaligus mengedukasi generasi muda bahwa negeri kita kaya dan indah akan budaya, seni, dan kreasi. Pusako Panai membuka ruang yang sangat berharga untuk itu,” tegasnya.
Simbol Gerakan Kebudayaan Anak Negeri
Kegiatan dua hari ini menjadi bukti bahwa seni budaya bukan sekadar masa lalu, tetapi hidup di masa kini melalui ekspresi anak-anak muda yang tampil penuh percaya diri. Festival ini juga mengukuhkan Sanggar Pusako Panai sebagai salah satu motor penggerak kebudayaan di Kabupaten Sijunjung.
Pusako Panai Culture & Competition 2025 pun diharapkan menjadi agenda rutin dan ikon kegiatan kebudayaan di Sumatera Barat, tempat tradisi dipelihara, kreativitas ditumbuhkan, dan identitas budaya dijaga bersama.








