Dharmasraya, 23 April 2025 – Pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan oleh Puskesmas Sitiung IV, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menunjukkan perkembangan menggembirakan. Program ini terus mengalami kemajuan signifikan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis dan inklusif. Kepala Puskesmas Sitiung IV, dr. Rahmi Harmades, bersama Koordinator Program CKG, drg. Irma Oktavina, memberikan informasi terkini mengenai capaian dan tantangan yang dihadapi di lapangan.
Capaian Meningkat, Akses Kesehatan Lebih Luas
Per tanggal 23 April 2025, Rahmi Harmades menyampaikan bahwa program CKG telah menjangkau 3,28% dari total 11.141 sasaran di wilayah kerja Puskesmas Sitiung IV. Sebanyak 366 pasien telah mendaftar, dan 365 di antaranya telah mendapatkan layanan pemeriksaan serta laporan kesehatan mereka.
Salah satu perkembangan positif dari pelaksanaan program ini adalah perluasan cakupan layanan. Awalnya hanya diperuntukkan bagi warga yang sedang berulang tahun, kini program ini terbuka untuk siapa saja yang ingin memeriksakan kesehatannya. “Program ini benar-benar inklusif sekarang. Masyarakat lebih antusias karena tidak ada lagi batasan siapa yang boleh ikut,” ujar dr. Rahmi.
Tak hanya itu, Puskesmas Sitiung IV tidak membatasi layanan pemeriksaan hanya di fasilitas utama saja. Pemeriksaan kini dilakukan juga di Posyandu, Pustu (Puskesmas Pembantu), Poskesri, hingga langsung ke rumah warga. Hal ini merupakan langkah inovatif untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok atau memiliki keterbatasan mobilitas.
Layanan Lengkap dan Responsif
Pemeriksaan kesehatan dalam program CKG meliputi deteksi dini penyakit seperti pemeriksaan gigi, diabetes, kolesterol, asam urat, serta pengukuran tinggi dan berat badan. Dengan fokus pada pencegahan dan deteksi dini, program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Kreativitas Petugas Hadapi Kendala Teknologi
Irma Oktavina, selaku Koordinator Program CKG di Puskesmas Sitiung IV, menambahkan bahwa gangguan jaringan internet dan pemadaman listrik masih menjadi tantangan dalam proses penginputan data ke Aplikasi Satu Sehat. “Kadang data yang sudah diinput belum bisa terupdate secara nyata disebabkan kondisi jaringan yang tidak stabil. Untuk itu, kami antisipasi dengan mencatat secara manual terlebih dahulu sebelum memasukkan ke sistem,” ungkap drg. Irma.
Meskipun dihadapkan pada kendala teknis, tim medis di lapangan tetap menunjukkan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penggunaan metode pencatatan manual menjadi solusi jitu sementara untuk memastikan tidak ada data pasien yang terlewatkan.
Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
Salah satu tantangan utama lainnya adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat. Banyak warga yang belum menyadari pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. Di sisi lain, saat tim medis melakukan kunjungan ke rumah-rumah, banyak warga yang sedang tidak berada di tempat karena bekerja.
Untuk itu, pihak Puskesmas terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. “Kami rutin memberikan penyuluhan kesehatan di berbagai tempat, termasuk saat kegiatan Posyandu dan kegiatan desa lainnya,” ujar drg. Irma.
Optimisme Menuju Layanan Kesehatan yang Lebih Merata
Meskipun masih menghadapi sejumlah kendala, semangat tim Puskesmas Sitiung IV dalam menyukseskan program CKG patut diapresiasi. Komitmen mereka untuk terus mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat, menjadikannya sebagai contoh baik bagi wilayah lain di Sumatera Barat.
Program CKG di Puskesmas Sitiung IV bukan hanya tentang layanan kesehatan gratis, tetapi juga tentang membangun kesadaran, mendorong kolaborasi, dan menciptakan ekosistem kesehatan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, harapan untuk masyarakat Dharmasraya yang lebih sehat bukanlah hal yang mustahil.