Oleh : Ibnu Cholish Asrey (Ketua Bidang PAO HMI Cabang Solok)
Gerakan sosial dimulai dari Auto Kritik, masyarakat kita hanya terbiasa memberi namun bukan dalam bentuk ” Give and Take “. Menjunjung tinggi segala bentuk pemikiran sampai lupa asal-usul pemikiran tersebut. Pemikiran Islam hadir sebelum adanya pemikiran teori yang di idam-idamkan oleh manusia. Agama sudah terlampau jauh dari kehidupan manusia, padahal Ibnu Sina yang familiar dengan gelar Avicena mangemukakan bahwa untuk memahami kebenaran agama tidak cukup hanya sekedar memahaminya dari segi tekstualitas kitab suci, akan tetapi penerapan akal budi pada masalah-masalah Religiulitas sangatlah penting karena akal merupakan anugrah tuhan termahal.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bangsa Arab pra-Islam pandai bersyair. Artinya ilmu pengetahuan sudah berkembang bahkan sebelum Islam lahir. Memang tidak dijelaskan secara gamblang mengenai ilmu pengetahuan yang berkembang. Namun jika dianalisis lebih mendalam, ilmu-ilmu yang berkembang, antara lain ilmu meteorologi dan geofisika, ilmu pengobatan, dan ilmu astronomi sebelum Islam lahir serta ilmu baca tulis, ilmu tauhid, ilmu sosial, ilmu kenegaraan dan pemerintahan, ilmu jual beli, dan ilmu waris dan perkawinan yang berkembang pada masa kenabian Muhammad Saw.
Dalam perkembangannya, semakin maju teknologi, dunia semakin modern, maka permasalahan yang terjadi juga semakin komplek. Banyak kita lihat fenomena yang diluar sana yang mengatas namakan tidakannya itu dibawah naungan Islam. Namun, hal ini perlu diwaspadai karena banyak kelompok yang mengatas namakan dirinya Islam akan tetapi sesungguhnya apa yang dilakukan justru merusak citra Islam itu sendiri dimata orang lain. Namun, tidak bisa juga dipungkiri yang melatarbelakangi munculnya sebuah gerakan destruktip tersebut bukan tidak lain karena adanya serangan dari dunia barat yang ingin melihat Islam ini rusak dan lenyap, sehingga memudahkan munculnya gerakan yang destruktip. Ini merupakan sebuah paradoks yang dilakukan dan penuh by desain dari orang-orang yang ingin melihat Islam dimuka bumi ini hancur.
Oleh sebab itu, sebagai kaum muslim perlu memperkuat persatuan Ukhuwah Islamiyah dan persatuan tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada yang menjadi penjaganya, dimana penjaganya tersebut ialah bukan tidak lain adalah kekuasaan (politik) sehingga apa yang saya jelaskan diatas bahwa politik dan Islam tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. namun dalam hal ini Islam yang Rahmatal Lil ‘Alamin dan penuh keadilan terhadap siapapun sekalipun diluar dari kaum Muslim. Tegasnya bagi semua mahluk di muka bumi ini