Jendelakaba.com — Bambang Kritiono Wakil Ketua Komisi I DPR RI dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator membahas teknologi Informasi yang telah membawa ksemua masyarakat Indonesia menurut riset dari penelitian para ahli dalam menghabiskan waktunya rata-rata 8 jam per hari melaksanakan aktivitas dengan berselancar dunia digital.
“Hal ini telah menyadarkan kita semua betapa penting dan strategisnya kemajuan teknologi informasi yang telah hadir di tengah-tengah kehidupan sehari-hari,” ungkapnya pada Rabu (21/6/23).
Sehingga harus mampu mengambil manfaat dan kefaedahan yang sebesar-besarnya untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki.
Masyarakat sekitar serta wilayah yang ada di tengah kita seperti pengembangan wisata, mengembangkan dan memelihara keberlanjutan desa-desa wisata yang berada di wilayah.
Senada dengannya juga memaparkan Wibawa Prasetya Akademisi Unika Atmajaya, Pendamping UMKM bahwasanya suatu tempat dapat dikembangkan menjadi suatu destinasi wisata haruslah memenuhi 4A atraktif natural resource budaya manusia itu sendiri, aksesibilitas, komunitas, dan ansari.
“Yang dimaksud dengan desa wisata adalah sebuah konsep perkembangan dan pemanfaatan potensi wisata di desa yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta melestarikan budaya alam dan kearifan lokal,” tuturnya.
Perkembangan desa wisata yaitu sebagai usaha-usaha untuk melengkapi dan meningkatkan fasilitas wisata dalam memenuhi kebutuhan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Gagasan desa wisata disampaikan presiden Joko Widodo disail Karimata beberapa waktu lalu.
*Saat itu presiden menyampaikan rasa untuk mengawinkan konsep desa dan pariwisata di tanah air sehingga menghasilkan desa pariwisata
4 tahap perkembangan desa wisata diantaranya tahap mandiri, tahap maju, tahap berkembang dan tahap rintisan,” jelasnya.
Menurut data kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2022 total desa wisata di Indonesia adalah 4039 desa : 2780 desa rintisan, 965 desa berkembang 281 desa maju, dan 13 desa mandiri.
Desa wisata berbasis teknologi digital mengacu pada konsep perkembangan desa wisata yang mengintegrasikan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan efisiensi operasional dan pemasaran desa wisata.
“Dalam konteks ini teknologi digital menjadi salah satu pilar utama dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan,” pungkasnya. ***