Legislator Bincang Tentang Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) Sangat Meresahkan

Jendelakaba.com — Kominfo RI gelar Webinar ngobrol bareng Legislator dengan Tema Ruang Digital yang Aman dari KBGO melalui platform Zoom Meeting pada Rabu, 10 Mei 2023.

Narasumber dalam webinar ini yaitu; Chiristina Aryani, S.E., S.H., M.H (Anggota Komisi I DPR RI), Dr.Geofakta, M.I.Kom (Director The Goodsproject Brand and Communication Organizer), Gia Raharja (Guardian SalingJaga.Id)

Cristina Aryani sampaikan KGBO merupakan kekerasan langsung pada seseorang yang didasarkan pada seksualitas atau jenis kelamin dan difasilitasi teknologi. Sesuatu digolongkan sebagai KBGO bila pelaku memiliki motif untuk menyerang seksualitas ataupun jenis kelamin penyintas. Bila tidak maka tergolong kekerasan umum di ranah digital.

Ia menambahkan jumlah kasus KBGO yang tercatat selama tahun 2021 sejumlah 338.496 kasus dan selama kurun waktu 10 tahun pencataan kasus kekerasan terhadap perempuan, kasus KBGO pada tahun 2021 sebagai kasus tertinggi.

Narasumber kedua Dr.Geofakta juga memaparkan bahwa anak-anak perempuan di /terprovokasi oleh teknologi komunikasi dan media untuk “bersedia” mengobjekkan dirinya, men-gobjek-kan tema-temanya, dan di-objekkan sebagai simbol-simbol seksual. Kata Hili,sorang anggota senat as mengundurkan diri karena penyebaran foto vulgar tanpa izin(Mallicious Distribution on Intimate Content). Tindakan yang dilakukan oleh orang yang tidak tanggung jawab tersebut dijadikan senjata untuk “mematikan” reputasinya.

Senada dengannya Gia Raharja menyampaikan bahwa banyak tejadi kasus penipuan kenca online. Terdapat 9 jenis kekerasan berbasis gender online diantaranya no-consensual intimate image, sexting, online grooming, malicious distribution, impersonation, cyber stlking, cyber harasmet dan sextortion.

Kewaspadan yang bisa dilakukan dalam bermain dating online bisa dengan memisahkan akun pribadi dengan akun publik, atur ulang pengaturan privasi, gunakan password yang kuat, jangan asal percaya dengan aplikasi pihak ketiga, hindari berbagi lokasi dan lakukan data detox,” pangkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *