Kominfo Bersama Anggota Komisi I DPR RI Gelar Webinar Dengan Tema Netizen Cerdas Bersama Lawan Hoax

Jendelakaba.com – Kominfo RI Gelar Webinar  bersama dengan Anggota Komisi I DPR RI dengan tema “Menjadi Netizen Cerdas, Bersama Lawan Hoax” melalui platform Online Zoom Meeting, Jumat 10 Maret 2023.

Webinar kali ini mengundang beberapa pemateri yang ahli di bidangnya antara lain; Firman Kurniawan, MSI (Akademisi), Bambang Kristiono, SE (Wakil Ketua Komisi I DPR RI), Verdy Firmantoro, M.I,Kom (Dosen Komunikasi Politik FISIP UHAMKA).

Tercatat dari tahun 2015-2020 kasus hoaks yang sudah terdata yaitu sebanyak lebih kurang 10 ribu berita dengan porsi perolehan yang berasal dari media sosial sebesar 92%, dan sisanya berasal dari televisi.

“Hoaks dapat bermula dari netizen yang tidak dapat mencerna informasi yang diperoleh dengan baik dan tidak mencari terlebih dahulu sumber kebenaran informasinya yang kemudian menyebarluaskannya ke media sosial. Media sosial berkembang secara dinamis dan cepat membuat berbagai informasi yang diperoleh tidak tersaring dengan baik, serta memiliki sangat banyak inforasi yang tidak berdasarkan fakta. “ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI

literasi diperlukan agar kita mampu berpikir secara kritis sehingga dapat terhindar dari menyebarnya berita hoaks. Netizen harus cerdas dalam menyaring informasi yang ada di sosial media agar terwujudnya perubahan dalam berliterasi digital sehingga berita dan informasi hoaks dapat diminimalisir.” Lanjutnya.

Firman Kurniawan, menyampaikan, “Hoaks merupakan anak kandung Post Truth, ketika kebenaran yang tak didasarkan pada fakta telah menjadi budaya yang lazim, maka hoaks menjadi bagaian pembentuk kenaran masyarakat. Artinya sebagian hal yang dipercaya masyarakat sebagai kebenaran adalah kebohongan. Hoaks mudah untuk diterima karena hadir dalam bentuk pernyataan yang masuk akal, mengisi ruang kekhawatiran, mengisi ruang harapan, dan seluruh bentuk hoaks menggunakan hal yang sudah lazim diterima masyarakat.” Ujarnya dalam materi Webinar zoom tersebut.

Firman juga menyampaikan cara mencegah penyebaran hoaks dan informasi anti damai dengan jangan lansung percaya judul informasi yang bombastis, ketika berhadapan dengan informasi yang bombastik cari informasi dengan topik sejenis dari sumber lain, periksa keaslian alamat sumber informasi, ikuti situs cek berita hoaks dan jika menemukan hoaks dan informasi anti damai laporkankan ke layanan keminfo.

Selanjutnya,  Verdy Firmantoro menyampaikan bhasil tanggapan responden soal keberadaan berita hoaks beragam, adanya yang menganggap berita hoaks tidak masalah, masalah kecil, masalah sedang, masalah serius dan bahkan ada yang tidak tahu. Artinya menjadi PR untuk kita semua untuk memberikan literasi kepada masyarakat terhadap keberadaan berita hoaks. Hal yang sangat disayangkan 75,5 persen pengguna media sosial tidak mengetahui buzzer di media sosial dan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tidak mengetahui hal yang akan menjadi musuh atau hal yang harus diwaspadai dalam bermedia sosial.

“Ciri-ciri hoaks diantaranya tidak ada dasar atau fakta, mempunyai tendesi kepentingan untuk menjatuhkan pihak lain, manipulatif, bersumber dari media yang tidak kredibel, memakai konten fiktif, dan kencedrungan mengejar viral. Oleh karena itu netizen harus bersama-sama melawan hoaks dengan membangun jaringan anti hoaks lintas sektor berbasis multi platform/multiplayer” Ujarnya. ***