Jendelakaba.com-KOMDIGI RI Berkolaborasi dengan DPR RI giat diskusi Publik dengan tema “Ruang Digital Anak”. Kegiatan ini dilakukan secara online via platform zoom meeting pada Rabu (30/04/25).
Menurut Halim (anggota DPR RI Komisi I) Sepertiga dari pengguna internet adalah usia 18th. Dimana dunia teknologi, internet, dan lain-lain itu masih belum bisa serta merta menseleksi siapa penggunanya.
Beberapa waktu yang lalu saya menghadiri undangan dari meta, meta itu penyedia jasa Instagram, facebook, messenger, dan whatapp. Itu memaparkan tentang bagaimana memberikan perlindungan kepada anak – anak dengan aplikasi mereka itu betapa canggihnya tapi satu hal, dari semua yang disampaikan ternyata kesimpulannya tetap tidak bisa serta merta tanpa dukungan orang tua. Disinilah artinya secanggih apapun teknologi hari ini tidak akan bisa melakukan apapun dalam hal penyediaan ruang digital aman bagi anak Ketika tidak melibatkan pihak- pihak lain utamanya orang tua atau orang dewasa disekitar.
Wildan Hakim (Dosen UAI) mengatakan, Sebagai contoh pada saat saya hendak membuat topik penelitian untuk tugas-tugas saya sebagai dosen saya bisa menggunakan akal imitasi atau artificial intelligence, nah ternyata akal imitasi ini juga dipakai oleh adik-adik mahasiswa. Adik-adik kita yang sekarang masih sekolah di SMK atau SMA atau Madrasah Aliyah dan juga yang di bawah mereka ada kecenderungan ketika akal imitasi atau kecerdasan buatan ini makin banyak digunakan maka ini akan mengurangi kemampuan berpikir, di satu sisi kita berterima kasih dengan kehadiran artificial intelligence atau akal limitasi tapi di sisi lain kita juga menghadapi problem bahwa ternyata kemampuan berpikir anak Indonesia dikhawatirkan turun karena banyak orang bergantung pada internet artificial intelligence ini.
89% anak Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas menggunkan internet khususnya untuk meng-akses media sosial. Ruang digital tidak selalu aman, anak- anak sangat rentan terhadap paparan konten negative seperti pornografi, kekerasan, radikalisme, dan ujaran kebencian.
Annahar (Pegiat Literasi Digital) menyampaikan bahwa kita telah dan sedang hidup di era digital. Dimana internet gadget, laptop, komputer dan tab semuanya itu telah mengubah hampir seluruh kehidupan kita termasuk juga bagaimana anak-anak kita tumbuh, belajar, bermain dan bersosialisasi.
Data dan faktanya 80% pengguna internet di Indonesia mencapai 221 juta orang, atau 80% dari populasi menariknya survei itu menyatakan bahwa lebih dari 30% pengguna internet itu adalah anak-anak dan remaja ditambah pula dengan data dari UNICEF dan kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Di tahun 2023 itu lebih dari 70% anak-anak Indonesia mulai menggunakan internet sejak usia di bawah 13 tahun.***