Kolaborasi Daerah dan Pemerintah Pusat Jadi Penentu Keberhasilan MBG

Matarakyat24.com, Jakarta Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto terus dikawal publik. Dalam webinar literasi digital pada 22 Juli 2025, para narasumber menekankan perlunya sinergi antara pusat dan daerah demi efektivitas program.

Ali Nur Hamid, pegiat literasi digital, menyampaikan bahwa MBG bisa menjadi solusi berbagai persoalan sosial, seperti ketimpangan gizi, kemiskinan, dan rendahnya partisipasi pendidikan. “Program ini juga membawa manfaat ekonomi karena menyerap hasil pertanian lokal, seperti sayuran yang selama ini kerap terbuang saat panen raya,” ujarnya.

Dukungan masyarakat Grobogan terhadap MBG dinilai tinggi, namun hambatan masih ada, termasuk keterbatasan dapur umum dan belum meratanya distribusi. Ali berharap, pembangunan dapur MBG tidak hanya terpusat di satu titik, melainkan tersebar agar pelayanan lebih efektif.

Senada, Marwan Jafar, anggota Komisi I DPR RI, mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pelaksana program MBG. “Struktur pelaksana harus ditata ulang. Pelaksanaan di lapangan belum sesuai harapan presiden,” tegasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya pelibatan UMKM dan promosi makanan lokal sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Dr. Usman Kansong menekankan bahwa MBG adalah bagian dari strategi besar untuk menghadapi bonus demografi 2030 dan mewujudkan SDM unggul pada 2045. Program ini, katanya, harus menjadi gerakan bersama, bukan sekadar proyek teknokratik pemerintah.

Dengan landasan kebijakan yang kuat dan keterlibatan masyarakat, MBG diyakini mampu menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Maju.***