Ketua Terpilih PW GP Ansor Sumatera Barat Belum Gelar Rapat Formatur, Kader Pertanyakan Komitmen Kepemimpinan

Padang– Pada momen yang sakral bertepatan pada Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor ke 91 tahun mencuat hiruk pikuk terhadap Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sunatera Barat, pasalnya sejak terpilih dalam Konferensi Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat di Asrama Haji Embarkasi Padang, Sabtu (9/11/2024).
Ketua Terpilih PW GP Ansor Sumbar, Chaidirul Yahya, hingga kini belum menggelar rapat formatur untuk menyusun kepengurusan baru. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan kader, terutama di tingkat Pimpinan Cabang dan PAC.
Padahal, sesuai ketentuan organisasi, rapat formatur seharusnya segera dilakukan pasca-konferensi untuk menyusun struktur pengurus definitif dan memulai konsolidasi organisasi. Namun hingga lebih dari jumlah hari yang ditentukan hari pasca pemilihan, belum ada informasi resmi maupun undangan yang disampaikan kepada tim formatur.
“Ini sangat mengecewakan. Rapat formatur adalah langkah awal dalam membangun soliditas kepemimpinan. Kalau sejak awal saja sudah lamban, bagaimana bisa diharapkan membawa perubahan?” ujar salah satu tim formatur yang juga sekaligus Ketua PC GP Ansor Kota Padang Albert Reza pada Kamis 24 April 2025 saat dimintai keteranganya malalui seluler
Ketiadaan rapat formatur juga dikhawatirkan memperlambat agenda-agenda strategis organisasi, terutama yang berkaitan dengan kaderisasi dan konsolidasi internal menghadapi dinamika sosial politik di daerah masing masing
“Ibaratnya kami sudah menahun menunggu kepastian rapat tim formatur demi perjalanan organisasi yang kami cintai, hingga agenda agenda strategis seperti penguatan kaderisasi dan harlah GP Ansor ke 91 tahun ini telah di pungkiri” Jelas Yafris yang juga tim formatur sekaligus Ketua PC GP Ansor Pesisir Selatan
Sementara itu, anggota formatur Fitri Yoni yang juga Ketua PC GP Ansor Solok Selatan mengaku telah dikangkangi dengan informasi telah dilaksanakan rapat formatur dan dimintai tanda tangan bahwa hanya ia yang belum mendatangi
“Saya merasa dikangkangi oleh ketua terpilih bahwa rapat formatur telah dilaksanakan namun nyatanya belum bahkan saya mengirim contoh tanda angan melalui Whatsapp karena hanya saya yang belum kata ketua terpilih. Ya saya percaya saja namun sebaliknya Ketua dan Sekretaris Korwil Sumbar dan Jambi juga belum mendatangani” Jujur yang acap siapaa David yang juga Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Solok Selatan
Senada dengan itu Ketua PC GP Ansor Kota Bukittinggi menyayangkan tindakan yang dilakukan Ketua terpilih Chaydirul Yahya, terhadap perbuatannya dalam memimpin organisasi besar kepemudaan yang telah dibangun oleh Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat demisioner Rahmat Tk Sulaiman dengan penuh persahabatan dan profesionalitas dan akuntabel selama ini hingga kaderisasi bergerak dan sampai pada akhir jabatanya membuat Apel Kesetian 1000 kader Ansor Banser di Kota Padang
“Saya sangat bersedih dan menyayangkan tindakan Chaydirul Yahya yang melihatkan mental kepemimpin pertamanya merusak tatanan dan adab berorganisasi yang telah dibangun lama oleh Ketua Rahmat Tk Sulaiman. Kalau tidak bisa sama dengan Rahmat Tk Sulaiman dalam memimpin paling tidak merawat yang telah dibangun para senior kita” Tutur Zuwardi yang juga dosen di UIN Bukittinggi sekaligus tim formatur
Berbagai pihak berharap Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor segera memberikan tekanan dan berdiri diatas AD ART serta Peraturan Organisasi dalam menunjukkan bahwa marwah organisasi berjalan dalam rel serta berdiri pada pondasi organisasi.
“GP Ansor bukan milik segelintir orang, tapi rumah besar bagi seluruh kader, kalau melihat AD ART dan PO ini sudah keluar rel yang ditentukan, maka kami selaku kader perlu jawaban jelas dari Pimpinan Pusat tentang Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor, apalagi kami PC yang baru saja terpilih juga terkatung katung akibatnya, jangan sampai PC yang baru berdiri semakin punya karena pimpinannya yang belum jelas” pungkas Ketua Terpilih PC GP Ansor Kabupaten Solok Riki Hamzah
Hingga berita ini diturunkan, Ketua Terpilih PW GP Ansor belum memberikan tanggapan resmi. Menurut Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor tentang Pembentukan Pengurus di tingkat wilayah bahwa Pasal 22 ayat 1 yang berbunyiApabila ketua pimpinan wilayah terpilih tidak mengajukan surat permohonan pengesahan kepengurusan dalam batas waktu 60 (enam puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3), maka Pimpinan Pusat dapat melakukan pembentukan tim karateker atau penunjukan kepengurusan terhadap pimpinan wilayah tersebut.
Ayat (2) pun berbunyi bahwa dalam hal surat permohonan pengesahan kepengurusan pada saat diterima tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)dan pimpinan wilayah terpilih tidak melengkapi kekurangan yang dipersyaratkan dalam batas waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa permohonan belum memenuhi persyaratan, maka Pimpinan Pusat dapat melakukan pembentukan tim karteker atau penunjukan kepengurusan terhadap pimpinan wilayah tersebut