Jendelakaba.com, Limapuluh Kota, – Sistem birokrasi di Limapuluh Kota dinilai amburadul oleh sejumlah tokoh masyarakat. Mereka mengharapkan Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang untuk segera mengevaluasi kinerja sekretaris daerah (Sekda) dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
As Afrion Sm, SE mantan Ketua BPAN (Badan Perwakilan Anak Nagari) Guguak 8 Koto Kabupaten Limapuluh Kota mengatakan beliau sayang dan sangat merindukan Kabupaten Limapuluh Kota maju. Ia berharap kepada pemerintahan Safni Sikumbang supaya tegas terhadap Sekda dan Kepala OPD.
“Sebagai komando lapangan dari aparatur daerah, yang digaji dengan pajak rakyat, seharusnya seorang sekda dan para kadis menunjukkan kinerja yang nyata dan positif, terutama dalam hal pengumpulan/penagihan sumber-sumber keuangan daerah, agar pembangunan yang sudah direncanakan dapat direalisasikan. Dengan kata lain, Sekda dan kepala OPD harus kerja keras, bukan hanya bisa duduk manis di belakang meja kerja, tetapi harus responsif, kreatif dan pandai jemput bola dalam menyelesaikan semua persoalan persoalan yang terkait dengan bidangnya. Sehingga tercipta pelayanan yang prima, cepat, tepat dan berkat,” ucap Af.
As Afrion mengatakan ia mengamati banyak masalah di Limapuluh Kota, seperti retribusi gerbang Harau, Siltap Wali nagari, dan tunda bayar, di tambah lagi berita viral hari ini pengunjung ICBS enggan bayar retribusi.
“Disini jelas menjadi contoh nyata ketidakmampuan sekda dalam fungsi utamanya. Sekda yang bertanggung jawab atas administrasi dan pengelolaan pemerintahan daerah tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, kalau tidak mampu mundur saja,” pungkas Afrion.
Fungsi utama sekda mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan, mengelola administrasi pemerintahan dan membantu bupati dalam mengambil keputusan. Hal ini diatur dalam UU No 23 tahun 2014 dan PP no 18 tahun 2018
Sekjen LSM GIB (Generasi Indonesia Bersih) Jonrisman Dt Putih Nan Sati juga mengungkapkan kekhawatirannya.
“Masalah sepele saja Sekda Limapuluh Kota tidak mampu menyelesaikannya, apalagi masalah yang besar, wajar saja daerah ini defisit terus,” ucap Dt putih.
Ia juga khawatir apa yang di cita-citakan oleh Bupati Safni Sikumbang dan Wabup Ahlul Badrito Resha mewujudkan Limapuluh Kota bangkit, justru terbalik jadinya. “Limapuluh Kota gelap”, pungkas Dt. Putih. ***