Jamaah Haji Yang Berasal Dari Probolinggo Dinyatakan Hilang, Lalu di Temukan Dalam keadaan Meninggal

Jendelakaba.com — Jemaah haji asal Probolinggo Niron Sunar Suna (77) yang sempat hilang namun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ia ditemukan di RS Annur Mina. Berikut kronologi meninggalnya Niron.

Sebelumnya, Ketua Kloter SUB 65 Hartono Sunayar Kemi mengungkapkan, awalnya kloter tersebut tiba di Mina pada Rabu (28/6). Mereka kemudian melaksanakan jumroh aqobah. Jadwal lempar jumroh aqobah yang ditetapkan oleh maktab sebenarnya dimulai pukul 11.55 WIB waktu Arab Saudi.

“Akan tetapi karena ada keterlambatan bus perjalanan dari Musdalifah ke Mina, maka lempar jumroh aqobah mundur sampai pukul 02.00 waktu Arab Saudi. Kemudian pelemparan jumroh aqobah pada hari kedua diikuti Bapak Niron dan rombongan lain,” kata Hartono, Senin (10/7/2023). Dilansir dari detikNews.com

Niron terpisah dari rombongan setelah kembali ke tenda di Mina. Padahal sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Niron selalu bersama rombongan

“Setelah itu, dalam penantian hingga sore, Bapak Niron ini tidak kunjung datang. Kemudian istrinya langsung melapor ke kami. Mendapat informasi itu, kemudian kami langsung melapor ke Linjam di Mina, pencarian juga tidak ada hasil,” ungkapnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram turut menjelaskan kronologi hilangnya Niron di Mina. Pada 28 Juni Niron masih berkumpul dengan jemaah haji lainnya, bahkan masih berkomunikasi.

Kemudian, pada 29 Juni yang bersangkutan seharusnya mengikuti lempar jumroh pada pukul 16.30 WIB. Namun, oleh KBIH dimajukan awal ba’da Subuh waktu setempat karena cuaca lebih dingin.

“Sampai di Mina ternyata nggak ada, istrinya nangis melaporkan. Akhirnya bergerak cepat mencari dan menyisir lokasi yang yang ada di sana, di Mina, sekitar tenda, jamaraat untuk balang jumroh disisir semuanya. Ternyata tidak diketahui,” katanya.

Selanjutnya, 6 hari kemudian, sejumlah barang Niron ditemukan. Mulai dari kalung hingga baju yang terakhir dikenakan. Barang-barang itu ditemukan dan sudah dibenarkan oleh istrinya.

“Akhirnya tanggal 5 Juli barang diketemukan. Tapi baru lapor ke petugas tanggal 8 Juli, paspor ada, identitas, kalung, baju ada. Baju yang dipakai beliau saat lempar jumrah hari kedua juga dibenarkan istrinya ‘ini baju suami saya.’ Begitu kata istrinya,” ujarnya.

Maram mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan dari jemaah lainnya, sebelum ditemukan meninggal Niron sempat berbincang dengan mereka dan terlihat baik-baik saja.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *