Investor China dan Korea Lirik Indonesia Incar Sektor Multifinance

Jendelakaba.com — Pasar pembiayaan Indonesia nampaknya masih dilirik sebagai kolam potensial bagi investor asing. Beberapa dari mereka berniat masuk ke industri multifinance Indonesia.

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Budiawan mengatakan, investor asal Tiongkok dan Korea saat ini tengah membidik perusahaan multifinance agar bisa diakuisisi pada akhir tahun atau awal tahun depan.

“Kemungkinan menyusul akhir tahun ini atau awal tahun depan adalah yang berasal dari Tiongkok dan Korea yang dalam tahap penjajagan dan due dilligence pada multifinance yang menjadi target,” ungkap Bambang, saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin, (24/7/2023).

Bambang menilai, tren masuknya investor asing ke perusahaan pembiayaan di Indonesia patut direspon positif dan proporsional. Bagi para investor asing, Bambang mengimbau agar mereka menjalankan investasi jangka panjang dan wajib memahami potensi dan karakter pasar yang diincar.

“Masuknya investasi asing ini berdampak positif dari sisi devisa dan kapasitas risk analytics yang dimodifikasi dengan karakter nasabah Indonesia dan perputaran ilmu pada bagian yang kurang bisa ditangani oleh tenaga kerja/profesi lokal,” kata dia.

Bambang pun merinci, penyuntik dana asing kepada multifinance Indonesia dalam 18 bulan terakhir didominasi oleh investor asal Korea, Jepang dan Singapura. Sebagai pengingat, perusahaan Korea Woori Card Resmi jadi Pengendali Batavia Finance (BPFI) pada 2022 lalu.

Di tahun yang sama, lembaga keuangan asal Jepang Mizuho Leasing Co.Ltd mencaplok PT Verena Multi Finance Tbk. (VRNA). Sementara di tahun berikutnya perusahaan asal Singapura Moladin juga sukses mengakuisisi PT Pro Car International Finance dan mengubahnya menjadi PT Moladin Finance Indonesia (Mofi).

Terbaru, MUFG Bank Ltd. dan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk atau ADMF resmi mengakuisisi PT Mandala Multifinance Tbk atau MFIN dengan nilai transaksi Rp 7,04 triliun pada Juni 2023. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada awal 2024. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *