Indonesia Peringkat Ke-6 Dengan Penipuan Telepon Terbanyak di Dunia, Terdapat 15.152 Kasus Kejahatan Tahun 2021

Jendelakaba.com — ”Modus-modus yang dilakukan oleh pelaku penipuan digital diantaranya adalah undangan pernikahan dan mengundang para korban untuk membukanya,” ujar Kristina Aryani, S.E., S.H (Anggata Komisi I DPR RI) dalam webinar seminar Merajut Nusantara “Memahami dan Menghindari Penipuan Digital”. Selasa/09/05/2023

202,6 juta penduduk Indonesia menggunakan internet dan 89% aktid di media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Bersadarkan survei Indonesia menjadi negara peringkat deenam didunia dengan penipuan telepon terbanyak, selama tahun 2021, terdapat 15.152 kasus kejahatan cyber yang di adukan ke polisi. ujar Kristina

Kristina juga memberikan cara melaporkan jika terkena penipuan yaitu dengan kumpulkan bukti kerugian berupa rekaman foto maupun maupun pesan teks dan lain-lain yang bersifat penipuan kemudian datangi kantor polisi sesuai domisili.

Prof. Dr. Henri Subiakto, SH, MH sebagai pemateri ke dua juga menyebutkan “Penipuan banyak terjadi didunia digital karena kita bertransformasi kedunia digital. Indonesia menjadi 10 negara terbesar menggunakan E-Comerce artinya orang jual beli menggunakan digital, serta pembayaran menggunakan digital”

Ketika mbangking melalui hp ini memudahkan penjahat untuk melakukan pencurian data pribadi kita dan bisa membobol mbangking. Kehadiran teknologi disatu sisi memudahkan kita untuk aktifitas-aktifitas tetapi juga memudahkan penjahat untuk melakukan aktifitasnya di dunia digital. lanjut Henri

Dr. Ir. Firman Kurnia, M.Si juga sebagai pemateri juga menyebutkan “Terdapat 212,9 juta pengguna internet diindonesia pada awal tahun 2023, penetrasi internet mencapai 77,0%. Sebanyak 353,8 juta”

Selanjutnya Indonesia baru memiliki UU perlindungan data pribadi. Adanya kebocoran maupun penyalahgunaan oleh pihak yang tak berkepentingan komunikasi digital yang diperjanjikan, sepenuhnya memiliki perlindungan, diri sendiri adalah pihak yang paling bisa diandalkan untuk menghindari penipuan didunia digitar. ujarnya. ***